MEDAN-Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan Prof Dr Nurhayati MAg meminta dukungan dan bantuan kepada Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi terkait rencana pendirian Fakultas Kedokteran (FK) kampus ini.
Permintaan itu disampaikan Rektor Nurhayati saat menyampaikan pidato pada mewisuda 3.104 lulusan UINSU, di Gedung Serba Guna Pemprovsu, Jalan Willem Iskandar Medan, Senin (13/6/2023)
“Bapak Gubernur setelah berlalu hampir mendekati satu dekade, UINSU masih harus mengembangkan dirinya menjadi Universitas Islam Negeri yang utuh dan syumul atau melingkupi semua ilmu. Kita harus segera melahirkan Fakultas Kedokteran yang juga akan mengintegrasikan ilmu-ilmu kedokteran dengan agama. Dalam konteks inilah, atas nama UINSU dan masyarakat Sumut, saya memohon bantuan kepada Bapak Gubernur untuk mendukung sepenuhnya berdirinya Fakultas Kedokteran UINSU,” kata Prof Nurhayati.
Hadir dalam wisuda ke-80 itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Duta Besar Indonesia Untuk Maroko Hasrul Azwar, Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigras Kemendes PDTT) Taufik Madjid, S.Sos., M.Si, Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Kemendes PDTT Sugito, S.Sos., MH, Kepala Badan Pembangunan Sumber Daya Manusia, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd, Walikota Medan Bobby Afif Nasution, S.E., MM, para wakil rektor, dekan, senat universitas, dan kepala biro.
Dukungan dan bantuan yang diharapkan, kata Nurhayati, adalah kesedian Gubernur Sumut untuk menjadikan RS Haji Medan sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi FK UINSU Medan.
“Selanjutnya kami juga memohon bantuan Bapak Gubernur untuk pembangunan FK di Tanah Sena dan tidak kalah pentingnya dukungan beasiswa dalam rangka pendidikan dosen-dosen yang berlatar pendidikan kedokteran untuk menjadi dokter-dokter spesialis. Merekalah nantinya yang akan menjadi Dosen FK UINSU Medan,” kata istri Alm. Prof Dr NA Fadhil Lubis MA (mantan Rektor UINSU) ini.
“Bapak Gubernur, jika kita berhasil melahirkan FK UINSU dalam rentang waktu tiga tahun mendatang, itulah masa yang kita sebut dengan kebangkitan UINSU yang ketiga. Karena itulah kami sangat membutuhkan dukungan dan bantuan Bapak Gubernur,” tegas Prof Nurhayati.
Dikatakannya, wisuda sarjana ke 80 ini istimewa, karena diselenggarakan pada saat UINSU memasuki usia setengah abad.
“Usia 50 sejatinya usia produktif di mana setiap manusia harus melahirkan karya-karya terbaiknya. UINSU dikategorikan usia pemuda yang dinamis, progresif, kreatif dan inovatif. Inilah wajah UINSU yang ingin ditampilkan pada saat ini dan akan datang,” kata rektor.
Dalam kesempatan itu, Prof Nurhayati juga memaparkan sejumlah prestasi UIN Sumut, antara lain, menjadi top score pada Science and Technology Index (Sinta) UIN se-Indonesia.
Kemudian, salah seorang dosen UINSU Dr Muhammad Irwan Padli Nasution ST MM MKom kembali mendapatkan rekognisi international sebagai International Mentor AIS Senior Scholar Mentorship, dimana sejak 2020, Irwan merupakan reviewer tetap jurnal Comunicar (SCOPUS Q1: 99% dan WOS Q1), dari 1045 International reviewers berasal dari 51 countries.
Irwan adalah satu-satunya reviewer tetap yang berasal dari Indonesia. Selain itu, 4 mahasiswa UINSU atas nama Muhammad Agung Permana (Lomba Da’i), Ahmad Baihaqy Ananda El-Rawy (Lomba Kimia), Abdul Karim (Lomba Kimia), Mauliza Nabila (Lomba Story Telling) berhasil masuk pada babak final Olimpiade, Agama, Sains dan Riset (OASE) II di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Sementara itu, Gubernur Edy Rahmayadi dalam sambutannya menekan pentingnya menjaga kejujuran. Mantan Pangkostrad ini memulai sambutannya setelah sebelumnya menayangkan video motivasi kepada ribuan wisudawan dan undangan.
Meski tak secara spesifik menanggapi permintaan itu, namun Gubernur Edy menyampaikan pihaknya selalu mendukung kemajuan UINSU Medan. Bahkan ia berharap mahasiswa UINSU Medan dan alumni-alumninya menjadi mujahid-mujahid yang militan.
“Jika mau berhasil yang pertama harus tetap menjaga kejujuran. Saya ingin mahasiswa UINSU juga menjadi mujahid,” kata Edy penuh semangat.
Adapun wisudawan yang dilantik tersebar di 8 fakultas serta 1 program pascasarjana. Yakni 331 orang dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 374 orang dari Fakultas Syariah dan Hukum, 740 orang dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 223 orang Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam, 613 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 227 dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS), 229 orang dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), 326 orang dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST), 41 orang dari program pascasarjana. (MS7)