mediasumutku.com | NEW YORK – Awal perdagangan Rabu (16/10/2019) waktu setempat Dolar melemah di pasar spot. Dolar tertekan akan data ritel AS yang lesu dan ketidakpastian Perang Dagang.
Mengutip Reuters, New York (17/10/2019), Dolar AS turun pada hari Rabu karena penjualan ritel AS lesu untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan. Hal ini memberi gambaran suram ekonomi dan bertambahnya peluang untuk penurunan suku bunga.
Terhadap sekeranjang mata uang, dolar mencapai level terendah bulan di 97.898. Sementara itu, poundsterling dihantam oleh serangkaian berita utama soal kemungkinan kemajuan pada pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa di Brussel.
Pembicaraan Brexit telah membuat Poundsterling melonjak sekitar 5% sejak minggu lalu dan bertengger di pasar Asia di USD1,2816 per poundsterling.
“Saya pikir kita semua bersyukur bahwa kita mungkin akan mengakhiri semacam saga baru-baru ini,” kata Nick Twidale, direktur penyedia keuangan perdagangan Xchainge yang berbasis di Sydney.
Dolar AS turun karena penjualan ritel AS turun untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan, melukiskan gambaran suram ekonomi dan membuat alasan untuk penurunan suku bunga.
Itu adalah sentuhan yang lebih lemah terhadap euro di USD1,1074 dan yen Jepang di 108,69, tetapi sedikit lebih kuat terhadap dolar Australia dan Selandia Baru. Terhadap sekeranjang mata uang, dolar mencapai level terendah bulan di 97.898 semalam dan stabil di sekitar level itu pada hari Kamis.