MEDAN-Melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat, dosen Institut Kesehatan Helvetia (IKH) Medan mensosialiasikan manfaat kandungan yang terdapat pada daun jambu biji sebagai antidiare yang ada disekitar lingkungan di SMK Kesehatan Haji Sumatera Utara di Jalan Rumah Sakit Haji Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.
Pengabdian Masyarakat yang mengusung tema “Pengetahuan Siswa Tentang Manajemen Pemanfaatan Daun Jambu Biji Sebagai Antidiare Di SMK Kesehatan Haji Sumatera Utara” ini terdiri dari rangkaian kegiatan yang berorientasi dalam meningkatkan pengetahuan siswa/I di SMK Kesehatan Haji Sumatera Utara.
Demikian disampaikan Ketua Tim Pengabdian Masyarakat apt. Fahma Shufyani, S.Farm., M.Farm. Kegiatan Pengabdian Masyarakat melibatkan para Siswa/I SMK Kesehatan Haji Sumatera Utara. Selain itu juga di dukung oleh anggota tim Syati Manaharawan Siregar, SE., MM. dan Citra Sari Dewi, S.Farm., M.Farm.
Fahma Shufyani selaku ketua tim menjelaskan, daun jambu biji (Psidium guajava) telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional sebagai alternatif untuk mengatasi diare. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa daun ini mengandung sejumlah senyawa aktif yang memiliki efek antibakteri dan antidiare.
Daun jambu biji (Psidium guajava) dikenal memiliki sifat antimikroba dan zat aktif yang berperan dalam mengatasi diare. Kandungan tanin, flavonoid, dan saponin dalam daun jambu biji efektif untuk membantu mengurangi frekuensi buang air besar yang berlebihan dan membunuh mikroorganisme penyebab diare. Pemanfaatan ini menjadi solusi alternatif yang murah, alami, dan mudah diaplikasikan
“Konsumsi rebusan daun jambu biji selama 1-2 hari efektif dalam menurunkan frekuensi diare. Mengonsumsi rebusan daun jambu biji menunjukkan penurunan signifikan dalam frekuensi buang air besar. ekstrak daun jambu biji memiliki efektivitas lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa tanaman herbal lainnya dalam mengatasi diare,” jelasnya.
Pengetahuan tentang manfaat dan cara pemanfaatan daun jambu biji sebagai obat antidiare belum banyak diketahui oleh siswa sekolah. Kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman Siswa/I tentang pengelolaan dan penggunaan daun jambu biji sebagai salah satu langkah pencegahan dan penanganan diare. Kegiatan ini dirancang untuk Siswa/I SMK yang merupakan kelompok usia remaja dengan tingkat aktivitas tinggi, sehingga mereka dapat lebih peduli terhadap kesehatan mereka sendiri dan komunitas di sekitar mereka.
“Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan edukasi kepada Siswa/I mengenai pentingnya memanfaatkan sumber daya lokal seperti daun jambu biji secara efektif dan mendorong terciptanya kesadaran hidup sehat yang berbasis pemanfaatan lingkungan sekitar. Kegiatan ini juga bertujuan melatih Siswa/I dalam manajemen penggunaan bahan alami secara praktis dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Sosialisasi dan Edukasi Pemanfaatan Daun Jambu Biji Sebagai Antidiare dengan Peserta Siswa/I SMK Kesehatan Haji Sumatera Utara sejumlah 50 orang dan 10 orang mahasiswa institut kesehatan Helvetia sebagai peserta. Kegiatan dilaksanakan pada hari Jum’at, 6 Desember 2024.
Mahasiswa dilibatkan agar dapat berkolaborasi antara mahasiswa dan Siswa/I yang saling memberikan manfaat dari tanaman herbal yang ada sekitar lingkungan dalam upaya pemahaman Pemanfaatan daun daun jambu biji yang dapat digunakan sebagai antidiare yang dilaksanakan di SMK Kesehatan Haji Sumatera Utara. Kegiatan Sosilasisi dan Edukasi dilaksanakan dalam satu hari, dengan memberikan beberapa materi yang berkaitan dengan pemanfaatan daun jambu biji sebagai antidiare.
“Selama kegiatan, para Siswa/I SMK Kesehatan Haji Smatera Utara sangat berperan aktif dan komunikatif. Sosilasisi dan Edukasi ini ditargetkan untuk meningkatkan pengetahuan kepada Siswa/I SMK Kesehatan Haji Sumatera Utara. Pendampingan ini disusun secara kolektif dengan merencanakan untuk kegiatan edukasi pemanfaatan daun jambu biji sebagai antidiare,” pungkasnya.(***)