Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
MedanNasionalPendidikan

Edy dan Ijeck Berkomitmen Penuhi Janji Sejahterakan Guru Honorer

×

Edy dan Ijeck Berkomitmen Penuhi Janji Sejahterakan Guru Honorer

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com I Medan – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menepati janji dirinya bersama wakilnya Musa Rajekshah dengan membuat para guru honorer sejahtera, komitmen itu dibangun sejak awal kepemimpinannya. Karena itu, Edy mendesak agar para guru terus menerus meningkatkan kualitas belajar mereka.

Saat menerima audiensi para pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumatera Utara Senin (3/2) petang,

Edy mengatakan, “Saya sudah berjanji untuk memperhatikan kesejahteraan guru. Karena saat ini, kecerdasan (anak bangsa) itu satu hal penting. Dan (kecerdasan) itu kan karena guru yang mengajar.”

Di hadapan sejumlah Pengurus PGRI Sumut yang dipimpin Abdul Rahman Siregar di ruang kerjanya di Kantor Gubsu Medan itu, Edy mengingatkan bahwa menghasilkan generasi bangsa yang cerdas dibutuhkan komitmen yang kuat berupa kesungguhan, keseriusan dan integritas dari para guru.

Baca Juga:   Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Hadiri Akad Nikah Aurel dan Atta

Karena itu, Edy menegaskan bahwa hal yang paling harus dihindari adalah faktor subjektif. Sebab bukan tidak mungkin siswa berprestasi dengan perekonomian kurang mampu luput dari perhatian pemerintah. “Mari kita (berpikir) objektif. Jangan karena kedekatan, lantas (yang tidak potensial) dipaksakan,” sebut Edy Rahmayadi.

Karena itu pula, Edy meminta kepada PGRI sebagai organisasi perjuangan sejak awal kemerdekaan RI untuk mencari dan mendata siapa saja siswa yang cerdas dan hebat namun orang tuanya kurang mampu untuk jadi perhatian pemerintah.

“Saya mau begini, bila perlu kita sekolahkan dia ke Medan. Makanya saya minta, tolong hilangkanlah sogok menyogok (suap). Karena anak saya sendiri, tidak mau saya buat begitu. Padahal kalau saya mau, itu tidak sulit,” tegas Gubernur, sekaligus menekankan pentingnya kejujuran dan kemandirian diajarkan ke siswa.

Selain itu, untuk perbaikan kualitas pendidikan di Sumut sangat diperlukan masukan dari para ahli seperti organisasi PGRI. Menurutnya masih banyak hal yang menjadi ‘PR’ dalam mendidik generasi muda saat ini, dimana tugas penting itu juga berada di tangan guru.

Baca Juga:   Logo Dies Natalis USU “Towards Enterpreneural University” Resmi Diluncurkan

“Kita harus diskusikan ini bersama, bagaimana memperbaiki kualitas belajar siswa,” sebut Edy yang juga menyampaikan bahwa peningkatan kualitas harus didukung sarana yang memadai di sekolah, seperti ruang belajar hingga beranda sekolah.

Ketua PGRI Sumut Abdul Rahman Siregar bersama Wakil Sekretaris Shafwan Hady Umry beserta pengurus lainnya menyambut baik apa yang diinginkan oleh Gubernur. Sebab sejatinya, peran guru untuk mencerdaskan kehidupan bangsa harus jadi prioritas pemerintah melalui perhatian kepada kesejahteraan, khususnya guru honor.

“Kami akan bangga jika 8.500 guru honorer sekarang ini yang juga anggota PGRI bisa jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Karena itu kami sampaikan terima kasih kepada Gubernur yang sudah memperhatikan guru honorer dengan menaikkan honor menjadi lebih besar,” katanya.

Baca Juga:   Menko Airlangga Serahkan Piala TPID Award 2021 kepada Gubernur Edy Rahmayadi

Sedangkan terkait adanya rencana menjalankan diskusi, kata Abdul Rahman, PGRI sendiri siap membantu pemerintah selaku mitra pembangunan untuk menghadirkan para pakar pendidikan guna mencari rumusan perbaikan kualitas belajar.

Senada dengan itu, Wakil Sekretaris PGRI Sumut Shafwan Hady Umry mengemukakan bahwa perlu ada juga penekanan terhadap materi ajar bermuatan lokal. Mengingat potensi budaya yang ada di hampir seluruh kabupaten/kota perlu disampaikan kepada generasi penerus.

“Kami serahkan buku ini sebagai literasi budaya kearifan lokal. Kita tidak boleh lengah dengan ini, karena akan banyak manfaatnya,” tutupnya, dengan harapan mata pelajaran muatan lokal di tingkat SMA/sederajat bisa ditambah.