mediasumutku.com| MEDAN- Kabar tidak sedap datang dari Cina yang menutup sejumlah kota yang ada di negara tersebut karena penyebaran Covid 19 yang memburuk. Ini menjadi kabar sekaligus ancaman bagi ekonomi dunia.
Analis Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan, hal itu mengingat sejauh ini motor penggerak ekonomi global salah satu motornya dari Cina. Tren positif ekonomi Amerika Serikat (AS) belakangan sepertinya akan sirna pengaruhnya, seiring munculnya ancaman perlambatan ekonomi global karena Cina justru tengah berhadapan dengan masalah serius.
“Ekonomi Cina yang terpukul tersebut bisa saja menjadi ancaman baru bagi kita semua. Khususnya bagi masyarakat yang ada di Sumut. Karena lockdown tersebut, harga Crude Palm Oil (CPO) hari ini anjlok yang jelas akan merugikan banyak masyarakat di wilayah Sumatera Utara. Jadi jangan terlalu optimis yang berlebihan menatap tahun 2021 ini,”katanya, Sabtu (16/1/2021).
Dikatakan Gunawan, semuanya masih dalam ketidakpastian. Dan, semuanya bisa saja berujung kepada kondisi yang lebih buruk. Kabar dari WHO yang menyebut bahwa, covid 19 akan memburuk di tahun ini, harusnya menjadi catatan penting bagi semua pihak. ‘
“Jangan sampai terlena hanya dnegan mengandalkan vaksin. Meskipun vaksin ini menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi masalah kesehatan dunia. Kita terlalu optimis dalam menatap pertumbuhan ekonomi yang akan mencapai 5 persen di tahun ini. Yang saya kuatirkan adalah mengenai alokasi anggaran yang ditetapkan pemerintah. Saya mengkuatirkan jika pemerintah justru memberikan alokasi anggaran yang lebih besar untuk investasi,”katanya.
Dan di saat waktu berjalan, bisa saja covid 19 kian menjadi-jadi. Dan membuat kita membutuhkan banyak anggaran yang harus terserap untuk menjaga daya beli masyarakat salah satunya lewat bantuan sosial.
“Ini harus jadi fokus kita bersama. Jangan sampai terlena dengan kehadiran vaksin seakan dipastikan menjadi solusi,” katanya. (MS11)