mediasumutku.com| MEDAN- Pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara pada triwulan II 2020 tercatat -2,37 persen (year on year), terkontraksi untuk pertama kalinya sejak krisis 1998. Meski demikian, dibandingkan dengan nasional dan daerah lain, pertumbuhan Sumatera Utara masih lebih baik dari beberapa daerah lain di Sumatera.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi Sumut masih tumbuh cukup kuat dibanding nasional dan Sumatera.
“Pada triwulan II kontraksi ekonomi dipengaruhi oleh penurunan permintaan domestik seiring dengan pembatasan sosial untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Penguncian wilayah di negara – negara mitra dagang turun yang berakibat menurunkan permintaan eksternal.Seluruh Lapangan Usaha (LU) utama terdampak hingga kontraksi, kecuali LU Pertanian,” katanya, Rabu (7/10/2020).
Adapun upaya stimulus fiskal untuk menanggulangi dampak Covid-19 mengakselerasi pertumbuhan konsumsi pemerintah dan menahan penurunan ekonomi lebih lanjut.
Ia menegaskan, meski terkontraksi di triwulan II, namun Sumut masih lebih baik dari beberapa provinsi lain di Sumatera seperti Riau, Lampung, Sumbar, Babel dan Kepri. Sumut triwulan II tercatat -2,37 persen, Riau -3,12 persen, Lampung -3,57 persen, Sumbar -4,91 persen, Babel -4,98 persen dan Kepri -6,66 persen. Ekonomi Sumatera tercatat 3,01 persen.
“Secara rata-rata, pertumbuhan ekonomi Sumut masih tumbuh positif,” pungkasnya. (MS11)