Scroll untuk baca artikel
BermartabatHeadlineMedanReligiSumut

Ephorus dan Sekjen GKPA Silaturahmi Dengan Gubsu Edy Rahmayadi

×

Ephorus dan Sekjen GKPA Silaturahmi Dengan Gubsu Edy Rahmayadi

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | MEDAN – Pengurus Pusat Gereja Kristen Protestan Angkola (PP GKPA), yang dihadiri langsung oleh Ephorus GKPA Pdt. Togar Simatupang dan Sekjen GKPA Pdt. Ramos BB Simanjuntak, serta didampingi Anggota DPRD Sumut Fraksi NasDem Drs. Parsaulian Tambunan,M.Pd bersilaturah dengan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Jalan Sudirman Medan, Senin (7/6/2021).

Gubsu Edy Rahmayadi menyambut baik kehadiran PP GKPA yang juga Panitia Sinode. Dalam pertemuan tersebut, Ephorus dan Sekjen mengundang Gubsu berkenan hadir pada acara Sinode GKPA di Kantor Pusat GKPA Jalan Teuku Umar Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

Dalam pertemuan tersebut, Edy Rahmayadi menyampaikan akan berusaha hadir dalam acara Sinode GKPA terutama saat ada kunjungan lain ke wilayah Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan.

Baca Juga:   Reses Parsaulian Tambunan di Madina, Harapan Masyarakat Masih Seputar Masalah Pupuk Langka Dan Infrastruktur

“Keharmonisan yang selama ini terjalin sangat baik di Tapanuli Selatan harus dijaga dan dipelihara dengan baik. Saling menghargai dan menghormati antar umat beragama juga perlu dipelihara. Untuk wilayah Indonesia Sumut berada dalam urutan 10 besar dalam keberagaman dan toleransi antar umat beragama,” tandas Gubernur.

Lebih lanjut Gubsu Edy Rahmayadi menyampaikan kalaulah yang beragama Kristen rajin beribadah ke gereja dan yang Muslim rajin ke Masjid, pastilah imannya akan semakin kuat dan sikap saling menghargai serta menghormati sesama akan muncul. Itulah indahnya kebersamaan dalam keberagaman.

Ephorus GKPA Pdt. Tagor Simatupang menyampaikan bahwa daerah Angkola Mandailing yaitu Tabagsel sejak dulu dikenal harmonis. Hal itu bisa tetap terjaga karena adanya dukungan dari filosofi dalihan natolu (tiga tungku) yang didalamya ditegaskan somba marhula-hula/mora, elek marboru dan manat mardongan tubu.

Baca Juga:   Ini Rekomendasi Satgas : Kantor WFH 75%, Transportasi Umum Dibatasi Sampai Pukul 20.00 WIB

“Filsafat Dalihan Natolu ini jika benar-benar dijalankan akan tercipta kedamaian dan keharmonisan tanpa memandang latar belakang seseorang,” kata Ephorus.

Di tempat terpisah, setelah bertemu dengan Gubsu, Anggota DPRD Sumut Parsaulian Tambunan menyampaikan bahwa di daerah Angkola Mandailing, dulunya sangat terkenal dengan kebersamaannya. Dimana, kalau ada kegiatan atau pesta pernikahan misalnya, maka yang marhobas (pelayan) adalah pihak boru yang dalam hal ini tidak pernah mempermasalahkan kedudukan, latar belakang dan agama.

“Karena dalam falsafah Dalihan Natolu tersebut, ada kalanya hari ini kita sebagai boru atau dongan tubu, tapi adakalanya juga kita jadi raja atau hula-hula/mora. Itulah hebatnya saling menghargai dan saling menghormati,” tutur Parsaulian Tambunan dari Dapil Tabagsel.

Baca Juga:   Korupsi 2,7 M, Tim Penyidik Pidsus Kejati Sumut Limpahkan Berkas Dugaan Korupsi Pupuk Curah

Parsaulian menambahkan, setelah bertemu dengan Gubsu ada harapan masyarakat Angkola Mandailing, khususnya warga gereja GKPA merindukan kehadiran Gubsu Edy Rahmayadi dalam acara Sinode di Kota Salak, Padangsidimpuan.