Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Gerobak Wakaf Dukung Pelaku Usaha Mikro di Masa Pandemi

×

Gerobak Wakaf Dukung Pelaku Usaha Mikro di Masa Pandemi

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN- Di tengah pandemi yang masih tinggi kasus barunya, Global Wakaf-ACT (Aksi Cepat Tanggap) tak hentinya mendampingi masyarakat, khususnya dalam ikhtiar membangkitkan perekonomian.

Selain melalui bantuan modal usaha dalam bentuk uang tunai, Global Wakaf juga menyerahkan aset usaha produktif, seperti gerobak dagang, guna mempermudah pelaku usaha mikro.

Kendaraan yang bisa membawa barang dagangan lebih banyak ini diharapkan mampu meningkatkan hasil jualan para pengusaha yang modal dan pendapatannya masih terbatas.

Melalui program Wakaf Usaha Produktif, Global Wakaf menyalurkan sebanyak 10 Gerobak Wakaf kepada 10 pelaku usaha di lingkungan Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Di wilayah pemukiman padat penduduk tersebut, Gerobak Wakaf diterima oleh pelaku usaha mikro yang kondisi ekonominya prasejahtera.

Baca Juga:   Banjir Kepung Jabodetabek, Ini Respons Tanggap Darurat ACT

“Penerima manfaat gerobak ini merupakan pelaku usaha skala kecil dan prasejahtera. Mereka semua berjualan di bidang kuliner,” ungkap Lusi, pendamping usaha di lingkungan Rawajati, Selasa (23/2/20021).

Lusi mengatakan, seluruh penerima manfaat gerobak ini merasakan dampak besar dari hadirnya pandemi. Pendapatan mereka turun drastis, sedangkan pengeluaran meningkat. Hal ini yang kemudian menjadi permasalahan besar karena selama pembatasan sosial di masa pandemi, modal usaha turut berkurang untuk menutupi kebutuhan hidup.

“Seluruh penerima manfaat sangat senang, apalagi ini menjelang Ramadhan yang jadi momentum meraup rezeki lebih banyak. Mereka saat pertama kali melihat wujud gerobak saja sudah membayangkan bakal meningkatkan penjualan,” kata Lusi.

Salah satu penerima manfaat Gerobak Wakaf adalah Supartini. Ibu tujuh anak ini sangat bahagia saat membawa pulang gerobak. Supartini yang sehari-harinya menjual lauk matang dan kue basah ini berencana menambah jumlah produksi dagangannya karena sekarang tak harus lagi menenteng dagangan keliling kampung.

Baca Juga:   ACT Dukung Penuh Gerakan Nasional MUI dalam Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

“Saya biasa bawa jualannya ditenteng keliling kampung. Jumlahnya enggak banyak karena saya enggak kuat, padahal permintaan lumayan. Sekarang kalau ada gerobak bisa bawa dagangan lebih banyak sama bisa lebih jauh kelilingnya,” ungkap Supartini.(MS11)