mediasumutku.com | SERGAI – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memberikan piagam penghargaan secara simbolis kepada Wakil Bupati Sergai H Darma Wijaya atas partisipasinya dalam rangka pengurangan risiko bencana.
Rabu (23/10/2019) kemarin.
Penyerahan dalam rangka Jambore Daerah Kesiapsiagaan Bencana Tingkat Provinsi Sumut Tahun 2019 tersebut, dipusatkan di Kebun Gunung Pamela PTPN III Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Gubernur Edy Rahmayadi menjelaskan, dalam rangka mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi, Edy mengajak seluruh yang hadir agar selalu menjaga alam.
“Agar alam tidak marah dengan kita, maka kita semua harus saling mengingatkan untuk selalu menjaga alam dengan cara kita bersatu padu untuk mencegah hal-hal yang dapat merusak alam,” kata Gubsu Edy Ramahyadi.
Menurutnya, menjaga alam merupakan sebuah konsolidasi bersama dengan bergandeng tangan, sehingga dapat memperkecil kerugian terhadap rakyat apabila terjadi bencana.
“Untuk meringankan beban terhadap masyarakat yang tertimpa bencana dapat dilakukan dengan sukarela, dengan tulus dan ikhlas. Pemerintah daerah juga menyiapkan bantuan jika terjadi bencana, terdapat juga dapur umum khusus untuk bencana. Hal ini demi menjaga agar kita selalu siaga kepada masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Wabup H Darma Wijaya mengucapkan terimah kasih kepada Gebernur Sumatera Utara Edy Ramahyadi yang telah memberikan penghargaan terhadap Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai.
Darma Wijaya mengungkapkan, penanggulangan bencana alam berdasarkan UU No.23 tahun 2007, terdapat tiga dimensi penyelenggaraan penanggulangan bencana di tanah air, termasuk penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kabupaten Sergai.
Pertama, lanjut dia, dimensi sebelum terjadinya bencana alam yang biasa disebut siaga bencana.
“Kedua, dimensi bencana alam yang disebut dengan darurat bencana dan yang terakhir dimensi setelah bencana alam yang disebut dengan pasca bencana,” kata Wabup H Darma Wijaya.
Darma Wijaya menerangkan, berdasarkan geografi Sergai terdiri dari dataran tinggi, sedang dan pada umumnya dataran rendah atau daerah pesisir. Hal ini ditandai dengan garis pantai yang terbentang dari Kecamatan Pantai Cermin hingga kecamatan Bandar Khalifah yang berpotensi terjadinya hydro yaitu banjir, angin puting beliung dan longsor.
“Untuk itulah, acara Jambore Daerah Kesiapsiagaan ini membawa motivasi, pemahaman dan ketangguhan masyarakat khususnya dalam menghadapi bencana,” tutupnya.
Dalam kegiatan ini juga turut hadir, para Kepala Daerah se-Sumut, Kepala OPD, BPBD se-Sumut serta undangan lainnya.