Mandailing Natal, Mediasumutku.com– Gubernur sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menyatakan komitmennya untuk membantu Pondok Pesantren (Ponpes) Musthafawiyah Purba Baru.
Yang paling utama yang akan dibantu oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) adalah pengelolaan sampah di kawasan ponpes tertua di Sumut tersebut.
Komitmen ini dinyatakan oleh Gubsu saat berkunjung ke Ponspes Musthafawiyah Purba Baru, Kota Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Jumat (5/9/2019). Kedatangan Gubsu disambut dengan antusias oleh ribuan santri.
Saat itu Gubsu didampingi oleh Ketua TP PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi, Kepal Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Sumut Ida Mariana dan Kepala Dinas Pendidikan Sumut Arsyad Lubis.
Baca juga: Gubsu: “30 tahun Lagi, Anda Bisa Gantikan Saya!”
Antusiasme dalam menyambut Gubsu dan rombongan bahkan terlihat saat masyarakat setempat memadati sepanjang jalan menuju pesantren. Dalam kunjungan itu Gubsu meresmikan bantuan sumur bor untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK), serta meninjau asrama santriwati.
Gubsu dan rombongan juga bersilaturahmi dengan pimpinan ponpes, para guru, dan ribuan santri. Di hadapan para santri, Gubsu berpesan agar para santri menjaga kebersihan lingkungan asramanya. Tempat belajar tidak boleh kotor.
Karena, kata Gubsu, lingkungan yang kotor dapat mengakibatkan para santri jadi sakit. Ia mengingatkan, kesadaran kebersihan harus ditanam sejak dini.
Kebersihan jangan hanya untuk diri sendiri, melainkan harus juga memikirkan orang lain. Edy mencontohkan orang-orang di Jepang tidak membuang sampah sembarangan, lantaran tidak ingin menyusahkan orang lain.
“Bersih, bukan hanya bersih orangnya, melainkan lingkungannya juga, kebersihan juga bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain,” pesan Gubernur.
Gubsu juga menyampaikan, jika ada yang diperlukan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut akan membantu pesantren tersebut, terutama mengenai pengelolaan sampah.
Kepada para santri, Gubsu juga berpesan agar menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh. Pesantren adalah tempat para ulama berasal. Maka, para santri haruslah belajar dengan giat agar selepas tamat sekolah bisa langsung mengabdi ke masyarakat.(MS1/MS1)
