mediasumutku.com lMEDAN-Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut menunjukkan peningkatan aktivitas mulai 8 Agustus 2020 lalu. Erupsi yang terjadi secara terus menerus membuat aktivitas warga di seputaran Gunung Sinabung jadi terganggu.
Camat Kecamatan Naman Teran, Dwikora Sitepu mengatakan, abu vulkanik dari erupsi Sinabung tiada henti turun dan membuat lahan pertanian warga rusak. Tak hanya itu, warga juga membutuhkan bantuan masker sebab abu vulkanik cukup tebal.
“Yang paling parah terpapar abu vulkanik itu di Kecamatan Naman Teran. Saat ini warga butuh bantuan masker, obat tetes mata dan suplai air bersih serta bantuan untuk lahan pertanian,” kata Dwikora, Minggu (16/8/2020).
Dalam kesempatan itu, Relawan ACT Sumatera Utara Susanto Ginting mengatakan pihaknya telah menyalurkan masker sebanyak 600 buah untuk masyarakat tiga desa paling terdekat dan terpapar Vulkanik Sinabung, seperti Desa Gung Pinto, Desa Kutambelin dan Desa Naman.
“ACT membagikan bantuan masker untuk warga. Pasalnya paparan abu vulkanik cukup tebal,” ungkap Susanto.
Kepala Pos Pemantau Gunung Sinabung Armen mengatakan, saat ini Gunung Sinabung berada pada Status Level III atau Siaga. Gunung Sinabung terakhir kali erupsi pada Juni 2019.
“Karena itu, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diingatkan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara,” jelasnya.
Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh,” tambahnya.
Seperti diketahui, Sinabung kembali menunjukkan peningkatan aktivitas mulai 8 Agustus 2020. Bahkan erupsi besar terjadi dengan tinggi 5.000 meter pada 10 Agustus 2020 pukul 10.16 WIB. Sejumlah wilayah diguyur abu vulkanik. Bahkan Kecamatan Naman Teran gelap gulita akibat tertutup abu vulkanik. (MS8)