Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Harga CPO Terus Naik, Hampir 2.700 Ringgit/Ton

×

Harga CPO Terus Naik, Hampir 2.700 Ringgit/Ton

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | MEDAN – Harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terus mengalami kenaikan. Kini, harganya hampir mendekati 2.700 ringgit per ton.

“Harga CPO pada perdagangan kemarin sempat mendekati level 2.695 ringgit per ton,” ujar pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, Jumat (22/11/2019).

Menurut Gunawan, kenaikan harga CPO tersebut terjadi seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dunia. Kondisi persediaan CPO yang anjlok seiring dengan musim kering ditambah dengan kabut asap yang mengganggu sebelumnya. Bahkan, terdorong dengan kondisi iklim politik Malaysia dan India yang memanas.

“Tetapi, kali ini harga CPO yang mengalami kenaikan justru bertolak belakang dengan kinerja harga kedelai. Padahal, saat harga kedelai mengalami kenaikan harga CPO cenderung untuk mengikutinya,” kata dia.

Baca Juga:   PT. PPSU Adakan Sembelih 3 Ekor Hewan Qurban Untuk Dibagikan Kepada Mustahiq

Disebutkan Gunawan, tren kenaikan harga CPO sejauh ini masih dipengaruhi oleh dua faktor besar paling utama. Yakni, sisi persediaan yang turun ditambah dengan ketidakharmonisan hubungan politik India-Malaysia.

“Sisi persediaan memang turun belakangan, yang membuat harga CPO mengalami kenaikan. Namun, yang perlu dicatat adalah kenaikan harga CPO disaat musim paceklik, ini tidak berpengaruh signifikan kepada petani sawit,” sebut dia.

Hal itu, sambungnya, karena memang kenaikan harga tersebut mengkompensasi produktifitas yang mengalami penurunan. Petani justru relatif lebih diuntungkan dengan faktor politik yang mendongkrak harga sawit belakangan ini. Sementara, dari sisi permintaan dinilai konsumsi CPO yang diperuntukkan untuk campuran bio diesel memang bisa mendongkrak permintaan.

Baca Juga:   Gandeng Otoritas Jasa Keuangan, Asuransi Astra Dukung Bulan Inklusi Keuangan

Sebelumnya, pada awal pekan bulan ini harga CPO naik yang mencapai 2.562 ringgit per ton. Pemicu kenaikan harga CPO tersebut terjadi saat Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan bahwa New Delhi ‘menyerbu dan menduduki’ Kashmir. Pernyataan tersebut dilontarkan di majelis umum PBB belum lama ini.

India pun langsung bereaksi keras dengan memboikot produk CPO dari Malaysia. Hal ini berbuah manis terhadap kenaikan harga CPO itu sendiri.