Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Harga CPO Turun, Fakta Pahit Buat Petani

×

Harga CPO Turun, Fakta Pahit Buat Petani

Sebarkan artikel ini
Foto : Ilustrasi/int

mediasumutku.com| MEDAN- Tren harga Crude Palm Oil (CPO) belakangan ini terus membentuk tren penurunan.  Jika sepekan yang lalu, CPO masih mampu bertengger di angka 3.400-an ringgit perton. Saat ini, harga CPO anjlok mendekati 3.200 ringgit per tonnya.

Pemicu pelemahan harga CPO datang dari ekspektasi konsumsi yang menurun. Seiring lockdown yang diberlakukan di banyak negara khususnya di China.

Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, penurunan harga CPO ini nantinya akan menghantam harga TBS di tingkat petani. Jadi, petani sawit diharapkan bersiap untuk melihat benturan harga TBS yang akan direvisi kea rah yang lebih rendah.

“Dan tentunya penurunan tersebut akan merugikan banyak petani kita. Padahal, di bulan januari ini, harga CPO sempat naik medekati 4000 ringgit per ton. Namun apa mau dikata, penyebaran covid 19 yang kian ganas menjadi pemicu penurunan konsumsi CPO tersebut. Saya menilai CPO masih akan berpeluang untuk turun kembali hingga perayaan tahun baru China usai nantinya,” katanya, Sabtu (23/1/2021).

Baca Juga:   Juni 2021, Kenaikan Harga Referensi CPO Melesat Lampaui Batas Threshold

Disebutkannya, dengan adanya libur panjang di Cina bulan depan dikuatirkan  justru covid 19 berpeluang untuk kembali memakan banyak korban jiwa. Jadi, hingga Maret dia melihat potensi harga CPO akan berada dalam titik kritis dan trennya akan turun. Ini yang harus menjadi catatan bagi kita semua.

“Walau demikian, kita berharap harga CPO bisa bertahan diatas 3.000 ringgit per tonnya. Hal yang memungkinkan terjadinya kenaikan harga lanjutan adalah faktor cuaca. Cuaca yang kurang begitu mendukung produktifitas tanaman sawit justru akan membuat harganya naik. Akan tetapi kenaikannya juga harus dikompensasi dengan penurunan omset dari sisi kuantitas,” ujarnya.

Dan yang paling penting adalah adanya ekspektasi pada pemulihan ekonomi dunia. Sejauh ini ekspektasi awal bahwa tahun 2021 akan adanya pemulihan dan ekonomi global bisa tumbuh positif.

Baca Juga:   Radja Cendol Berbagi Strategi dalam Marketing Terintegrasi

“Namun belakangan terus direvisi dengan angka yang lebih rendah. Ini juga bisa membuat harga CPO susah untuk naik nantinya,” katanya. (MS11