Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Harga Emas Berpeluang Turun, Ini Kata Pengamat

×

Harga Emas Berpeluang Turun, Ini Kata Pengamat

Sebarkan artikel ini
Foto : emas/int

MEDAN- Harga emas dunia belakangan ini, khususnya dalam satu bulan terakhir berada dalam tren turun. Seiring dengan pengurangan pembelian aset oleh Bank Sentral AS atau The FED sejak November, kemarin. Harga emas yang di bulan lalu masih sempat berada dikisaran $1.872 per once troy, saat ini bertengger dikisaran $1.765 per once troy nya.

Dan di pekan ini khususnya hari rabu malam waktu AS atau kamis waktu Indonesia, Bank Sentral AS akan mengeluarkan kebijakan serta memaparkan gambaran ekonomi AS ke depan.

“Saya menilai emas yang akan paling dirugikan dengan kebijakan AS. Karena pada dasarnya inflasi di AS sudah sangat tinggi, di atas 6 persen. Sementara bunga acuan The FED masih berada dalam rentang 0 hingga 0.25 persen,” kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Rabu (15/12/2021).

Baca Juga:   Emas Spot Masih Turun Bertengger di Level US$1.459,30/Ons Troi

Kalau The FED melakukan penyesuaian kebijakan tapering atau kenaikan suku bunga acuan, mengacu kepada data ketenaga kerjaan. Memang ini akan menjaga atau setidaknya memberikan nafas bagi emas untuk bertahan terlebih dahulu.

“Akan tetapi, saya menilai tidak ada pilihan yang baik buat harga emas. Kedepan tren harga emas itu berpeluang untuk mengalami penurunan,”ujarnya.

Dikatakannya, tahun depan bukan menjadi tahun yang baik untuk berinvestasi emas. Karena kebijakan normalisasi The FED dipekirakan akan mulai di berlakukan. Namun, emas bis asaja terhenti penurunan harganya jika terjadi dua hal. Pertama covid 19 memperburuk kondisi ekonomi global yang membuat ekspektasi pemulihan ekonomi terganggu.

Kedua, ada pelemahan mata uang rupiah yang mengkompensasi penurunan harga emas. Untuk poin pertama ini saya tidak bisa menyimpulkan terlalu jauh dampak penyebaran covid 19 varian omicron.

Baca Juga:   Bursa Asia Seret Harga Emas Tergelincir 0,61%

“Karena, dampak kerusakannya belum bisa dipastikan, sejauh ini sekalipun omicron telah menyebar, namun data ekonomi global masih menunjukan pemulihan. Walaupun kerap dibarengi dengan revisi ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih kecil,” uajrnya.(MS11)