mediasumutku.com | JAKARTA – Pasca ketegangan yang meningkat di Timur Tengah setelah seorang pejabat senior militer Iran tewas dalam serangan udara AS. Harga emas hari ini melonjak lebih dari 1% ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Mayor Jenderal Qassem Soleimani, kepala Pasukan Quds Iran, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis tewas dalam serangan udara terhadap konvoi mereka di Bandara Baghdad.
“Berita dari Timur Tengah bersama dengan beberapa pembelian teknikal dan pelemahan dolar mendukung harga emas hari ini,” kata Benjamin Lu, Analis di Phillip Futures, kepada Reuters.
Mengacu Bloomberg pukul 18.07 WIB, harga emas hari ini di pasar spot mencapai level tertinggi sejak 5 September 2019 di posisi US$ 1.548,50 per ons troi atau naik 1,27%. Sementara harga emas berjangka AS naik 1,55%% jadi US$ 1.551,80.
Untuk pekan ini, harga emas spot sudah naik sekitar 2%, menuju kenaikan mingguan keempat secara berturut-turut. Emas dianggap sebagai investasi yang aman di saat ketidakpastian politik dan ekonomi.
Mendukung logam mulia lebih lanjut, dolar negeri uak Sam tergelincir ke level terendah dalam sembilan minggu terakhir terhadap yen Jepang karena ketegangan di Timur Tengah.
“Setelah peningkatan ketegangan baru-baru ini dalam masalah geopolitik, kami melihat level resistensi dekat ke US$ 1.575 untuk minggu depan,” ujar Jigar Trivedi, Analis Komoditas Anand Rathi Shares & Stock Brokers di Mumbai.
Tapi, “Jika ada profit-booking prices, harga emas mungkin jatuh ke level US$ 1.520. Cuma, lebih baik lama-lama memegang emas, karena ada banyak potensi bagi logam mulia untuk naik lebih tinggi,” imbuhnya kepada Reuters.
Bursa saham Asia juga tergelincir, menghapus kenaikan di awal sesi setelah peningkatan ketegangan geopolitik. Ini mengerek daya tarik terhadap emas.
Investor sekarang menunggu risalah dari pertemuan kebijakan Federal Reserve pada 10-11 Desember 2019. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas batangan.