Medan, mediasumutku.com — Paska penguatan mata uang Dolar Amerika Serikat (AS), harga emas di dunia atau pasar global mengalami penurunan. sebelumnya harga emas mengalami kenaikan yang signifikan dan sempat menyentuh $1.420 per once troy.
Menurut pengamat ekonomi kota Medan Gunawan Benjamin, Selasa (9/7/2019), saat ini harga emas diperdagangkan di bawah 1.400 atau tepatnya di kisaran $1.394 per once troy.
Kata dia, tren positif harga emas terhenti setelah data ketenagakerjaan AS, khususnya non farm payroll, mengalami kenaikan yang sangat signifikan dan di luar ekspektasi sebelumnya.
Ia menyebutkan, terjadi kenaikan jumlah tenaga kerja AS di luar sektor pertanian sebesar 226 ribu. Hal ini berbeda dari ekspektasi sebelumnya di mana ekonomi hanya akan menyerap sekitar 72 ribuan tenaga kerja di luar sektor pertanian.
Menurut Gunawan, realisasi data tersbeut menghempaskan ekspektasi penurunan suku bunga acuan di AS sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini.
Ia memprediksi, hal tersebut mengakibatkan investor cenderung untuk memiliki US Dolar ketimbang untuk membeli emas. Daya tarik US Dolar tersebut memudar setelah sebelumnya investor cenderung mengoleksi US Dolar seiring dengan rencana pemangkasan suku bunga acuan di AS.
Walau demikian, Gunawan melihat penurunan harga emas ini diperkirakan belum akan berlangsung lama. Sebab, ia melihat ada sejumlah data penting dari AS lainnya yang bisa saja mengubah ekspektasi pelaku pasar.
“Jadi penurunan seperti ini bukanlah final yang akan membentuk tren harga emas dalam janga menengah panjang,” ujar Gunawan.
kata dia, walay di sisi lain masih ada yang mencemaskan adanya kemungkinan ketidakharmonisan hubungan politik sjeumlah negara di Timur Tengah yang bisa saja mengubah ekspektasi ataupun perilaku pasar.
“Jika dikonversi ke rupiah, harga emas murni di Tanah Air itu dijual di kisaran Rp 635 ribu per gramnya,” tegas Gunawan Benjamin.(hh)
