Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Harga Emas Spot Melorot Hingga 1,4%

×

Harga Emas Spot Melorot Hingga 1,4%

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | NEW YORK – Berdasarkan data yang dilansir Reuters menunjukkan, pada pukul 13.31 waktu New York, harga emas di pasar spot anjlok 0,8% menjadi US$ 1.482,85 per troy ounce.

Bahkan pada transaksi sebelumnya, harga emas sempat melorot hingga 1,4%. Harga emas dunia anjlok melampaui 1% pada transaksi Jumat (11/10).

Harga emas menuju penurunan mingguan sebesar 1,4%, yang merupakan penurunan terbesar sejak akhir Maret. Sementara itu, harga kontrak berjangka emas turun 0,8% menjadi US$ 1.488,70 per troy ounce.

“AS dan China sepertinya akan menemukan kata sepakat, setidaknya ada kesepakatan parsial dalam perdagangan. Dan hal itu mengangkat sentimen investor (untuk aset-aset berisiko) Hal itu negatif untuk aset safe haven, termasuk emas,” jelas Jim Wyckoff, senior analyst Kitco Metals.

Baca Juga:   Aspirasi Masyarakat Arse Masih Seputar Masalah Pupuk Langka

Dia menambahkan, investor sangat berharap, AS dan China akan mencapai kata sepakat sehingga akan mengakhiri perselisihan perang dagang yang sudah berlangsung selama 15 bulan.

“Ada laporan bahwa Inggris dan Uni Eropa juga mengalami kemajuan terkait Brexit. Dan hal ini juga menjadi sentimen negatif lain bagi pasar emas,” tambah Wyckoff.

Data Reuters menunjukkan, harga emas dengan denominasi poundsterling merosot hingga 3% menjadi 1.163,22 pounsterling per troy ounce.

Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengatakan, kesepakatan Brexit diprediksi dapat tercapai pada akhir Oktober yang memungkinkan Inggris meninggalkan Uni Eropa dengan kesepakatan. Dia mengungkapkan hal tersebut pasca pertemuan yang sangat positif dengan Boris Johnson.

Baca Juga:   Masa Pandemi, Harga Emas Naik Hingga Rp1 Jutaan

Asal tahu saja, emas sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian politik dan ekonomi. Analis mengatakan, emas masih terlihat bullish baik secara fundamental dan teknis, dalam jangka panjang.

“Saya tidak melihat aksi jual besar-besaran emas di balik kesepakatan perdagangan jika ada. Emas benar-benar akan positif dalam jangka panjang,” kata Fawad Razaqzada, analis pasar Forex.com.

“Jika China mencapai kesepakatan, permintaan China untuk emas akan naik karena negara itu adalah konsumen emas terbesar di dunia,” tambah Razaqzada.