mediasumutku.com| MEDAN- Berdasarkan Survei Harga Produsen Gabah di Sumatera Utara, pada Mei 2021 telah mencatat 90 observasi transaksi penjualan gabah di 13 kabupaten terpilih dengan komposisi terbanyak didominasi oleh Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 33 observasi (36,67 persen) dan Gabah Kualitas Rendah sebanyak 33 observasi (36,67 persen), diikuti oleh Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 24 observasi (26,67 persen).
“Di tingkat petani pada Mei 2021, harga tertinggi senilai Rp. 5.818 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Lokal di Kabupaten Toba Samosir. Sedangkan harga terendah senilai Rp. 3.800 per kg berasal dari Gabah Kering Panen varietas Ciherang di Kabupaten Mandailing Natal,” kata Kepala badan Statistik Sumut, Syech Suhaimi, Kamis (3/6/2021).
Di tingkat penggilingan pada Mei 2021, harga tertinggi senilai Rp. 5.918 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Lokal di Kabupaten Toba Samosir. Sedangkan harga terendah senilai Rp. 3.850 per kg berasal dari Gabah Kering Panen varietas Ciherang di Kabupaten Mandailing Natal.
“Rata-rata harga gabah kelompok kualitas Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani mengalami ke naika n sebesar 0,76 persen dari Rp. 5.518 per kg pada April 2021 menjadi Rp. 5.560 per kg pada Mei 2021. Kelompok kualitas Gabah Kering Panen (GKP) mengalami kenaikan 2,01 persen dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp. 4.501 per kg menjadi Rp. 4.592 per kg,” sebutnya.
Rata-rata harga gabah kelompok kualitas Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 0,53 persen dari Rp. 5.614 per kg pada April 2021 menjadi Rp. 5.643 per kg pada Mei 2021. Kelompok kualitas Gabah Kering Panen (GKP) mengalami kenaikan sebesar 2,22 persen dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp. 4.565 per kg menjadi Rp. 4.666 per kg.(MS11)