Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Nasional

Harga Melonjak, Pemerintah Bakal Tambah Impor Gula 550 Ribu Ton

×

Harga Melonjak, Pemerintah Bakal Tambah Impor Gula 550 Ribu Ton

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Jakarta – Akibat pasokan Gula kristal menipis dan hilang dari pasaran maka Kementerian Perdagangan bakal membuka keran impor gula lagi sebesar 550.000 ton lagi. Angka ini merupakan tambahan dari volume impor yang sudah ditetapkan yakni 438.802 ton.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, penambahan kuota impor ini menyusul kekurangan stok. Hal ini membuat harga gula di pasaran melonjak tajam.

Gula kita akan tambahkan 550.000 ton dan sudah akan masuk sebagian akhir bulan sekitar 216.000 ton. Kondisi sekarang di distributor 159.000 ton,” ujarnya di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Menurut Agus, impor gula ini nantinya akan dilakukan secara bertahap. Pada akhir bulan ini, akan ada sekitar 216.000 ton gula impor.

Baca Juga:   Kasus Covid Melonjak, Ekspor Indonesia ke India Tetap Berjalan

Gula kita akan tambahkan 550.000 ton dan sudah akan masuk sebagian akhir bulan sekitar 216.000 ton. Kondisi sekarang di distributor 159.000 ton,” ujarnya di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Menurut Agus, impor gula ini nantinya akan dilakukan secara bertahap. Pada akhir bulan ini, akan ada sekitar 216.000 ton gula impor.

Agus menambahkan, sebagian kuota impor gula akan masuk yakni sebanyak 250.000 ton. Berdasarkan perhitungan Agus hingga akhir Agustus 2020 harapannya sudah tersedia stok gula sebanyak 670.000 ton. (Oc/ms8)

“Kemudian nanti ada penambahan lagi di April bertahap sampai nantinya 250.000 ton lagi. Sehingga sampai akhir Agustus stok gula target kita 670.000 ton tapi disesuaikan kondisi panen dari pada gula tersebut,” jelas Agus.

Baca Juga:   Dua Menteri Ciptakan Lumbung Pangan Nasional di Humbahas Sumut

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto mengatakan, penambahan kuota impor dilakukan karena musim panen dan giling diprediksi mundur. Sehingga stok dalam negeri sangat kurang sehingga membuat harga melambung

“Ini biar aman stok gula sampai bulan Juni. Karena musim giling mundur, jadi kita antisipasi,” kata Suhanto.

Selain itu, mengenai stok yang ada saat ini sebesar 159.000 ton hanya cukup memenuhi kebutuhan nasional sampai 3 minggu ke depan. Selanjutnya, pemerintah akan memasok gula dengan mengandalkan hasil olahan gula kristal mentah (raw sugar) menjadi gula kristal putih (GKP).

“Artinya dengan 159.000 ton itu cukup untuk 3 minggu. Akhir bulan akan ke luar. Menurut industri, begitu barang masuk mereka masuk ke penggilingan, 2-3 hari sudah jadi gula,” kata Suhanto.

Baca Juga:   Doni : Jika Lockdown Pemerintah Tanggung Seluruh Biaya Masyarakat