Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Harga Minyak Dunia Tergelincir di Level US$52,79/Barel

×

Harga Minyak Dunia Tergelincir di Level US$52,79/Barel

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Pagi ini, di awal perdagangan Kamis (17/10). Sekira pukul 7.10 WIB harga minyak kembali turun. Saat ini, harga minyak west texas intemediate (WTI) untuk pengiriman November 2019 di New York Mercantile Exchange turun 1,07% ke US$ 52,79 per barel.

Sementara harga minyak brent untuk pengiriman Desember 2019 di ICE Futures pagi ini turun 0,87% ke US$ 58,90 per barel. Harga minyak ini kembali turun setelah kemarin menguat dengan persentase hampir serupa.

Penurunan harga minyak hari ini terjadi setelah adanya informasi laporan American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan adanya kenaikan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) sebesar 10,5 juta barel pada pekan lalu. Jika angka ini benar, maka persediaan minyak akan mencatat kenaikan terbesar sejak Februari 2017.

Baca Juga:   Harga Minyak Global Naik 0,62%

API mengungkapkan bahwa stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma yang merupakan pusat pengiriman minyak, naik 1,6 juta barel. Energi Information Administration akan merilis data resmi pemerintah AS nanti malam. Analis mmemperkirakan, persediaan minyak AS naik 2,8 juta barel pada pekan lalu.

“Pasar terkena aksi jual karena kenaikan persediaan besar-besara,” kata Phil Flynn, senior energy analyst Price Futures Group kepada Reuters.

OPEC+ akan bertemu pada 5-6 Desember 2019 di Wina, Austria untuk meninjau kembali kebijakan produksi. Para partisipan pasar yakin OPEC+ bisa memperpanjang pemangkasan produksi.

“OPEC bisa menunggu hingga permintaan minyak global mengikuti pasokan,” kata Andy Lipow, presiden Lipow Oil Associates kepada Reuters.

Baca Juga:   Tindak Oknum Penyalahgunaan BBM, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Apresiasi Polda Sumut

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan, masih terbuka opsi pemangkasan lebih besar. Dia mengatakan bahwa OPEC dan sekutu akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar minyak hingga setelah tahun 2020.