Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Harga Minyak Kembali Terkoreksi di Pasar Spot

×

Harga Minyak Kembali Terkoreksi di Pasar Spot

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2020 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 58,93 per barel, turun 0,19% dibanding akhir pekan lalu.

Di awal perdagangan pekan ini. Senin (13/1/2010) pukul 07.40 WIB harga minyak kembali terkoreksi di pasar spot.

Koreksi harga minyak dipicu oleh ketidakpastian ekonomi pasca meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap Iran sebagai balasan atas serangan rudal terhadap pasukan AS di Irak pekan ini menambah kekhawatiran investor.

“Dengan mundurnya Iran, ada perasaan bahwa pasokan minyak cukup aman, tetapi sekarang dengan adanya sanksi dan laporan bahwa kapal Rusia bertindak agresif terhadap kapal AS, membuat sedikit ketakutan di pasar,” kata Phil Flynn, analis minyak Price Futures Group di Chicago seperti dikutip Reuters.

Baca Juga:   Harga Minyak Global Melambung

Iran menanggapi serangan drone AS pada 8 Januari dengan serangan rudal di pangkalan udar Irak yang menampung pasukan AS dan tidak menelan korban. Tetapi seorang komandan pengawal revolusi mengatakan Iran akan segera melakukan pembalasan yang lebih keras.

Namun belum ada gangguan produksi minyak di Timur Tengah sebagai akibat meningkatnya ketegangan geopolitik dan indikasi lain menunjukkan pasokan minyak pekan ini cukup.

Data pemerintah AS yang dirilis Jumat menunjukkan pertumbuhan pekerjaan melambat lebih dari yang diharapkan pada Desember.

Data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik secara tak terduga pekan lalu dan persediaan bensin melonjak paling banyak dalam sepekan selama empat tahun.

Baca Juga:   Tersulut Resesi Ekonomi, Harga Minyak Dunia Tergelincir

“Kami menuju periode penurunan permintaan bahan bakar menjelang musim panas dan meningkatnya persediaan mengingatkan bahwa pasar minyak masih agak kelebihan pasokan,” kata Jogn Kilduff, mitra Again Capital LCC New York seperti dikutip Reuters.

Dalam upaya untuk mengatasi penumpukan pasokan, OPEC dan sekutunya termasuk Rusia memulai pengurangan produksi lebih lanjut pada Januari tahun ini.