Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Perkebunan & Pertanian

Harga Naik, Cuaca Ekstrim Jadi Tantangan Petani Karet di Asahan

×

Harga Naik, Cuaca Ekstrim Jadi Tantangan Petani Karet di Asahan

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | ASAHAN-Petani karet di Kabupaten Asahan mulai bergairah karena harga karet yang saat ini cukup baik. Namun, kondisi cuaca yang ekstrim, cukup merepotkan sehingga petani kewalahan melakukan penyesuaian. Padahal, harga jual karet merangkak naik.

Hal itu diuraikan oleh Heri Nainggolan, salah seorang pemilik kebun karet di Kecamatan Sei Dadap, Asahan,  Senin, (23/11/20).

Menurutnya, curah hujan yang tidak menentu sangat mengganggu aktifitas para pekerjanya yang melaukkan penyadapan /deres karet di lapangan. “Bayangkan saja, jika hujan turun di malam hari, maka setidaknya pukul 09.00 Wib keesokan harinya, baru bisa memulai bekerja,” ujarnya.

Itupun, kata dia dengan catatan jangan datang hujan lagi di hari berikutnya. “Belum selesai menyadap maka penderes akan pontang-panting di lapangan menyelamatkan produksi kerja. Biasanya karet yang sudah dideres bisa langsung dikentalkan dengan menggunakan bahan sejenis cuka. Jika tidak, latek karet cair akan menjadi air dan tidak menghasilkan apa-apa,”jelasnya.

Baca Juga:   Tegaskan Komitmen, GAPKI Pastikan Seluruh Anggota Bersertifikat ISPO

Kerepotan juga sering dialami saat selesai menyadap dan meninggalkan lahan namun tiba-tiba turun hujan. Terpaksa kembali mengemasi jika kerjaannya tidak ingin sia-sia.

Ketika disinggung tentang nilai jual dipasaran, Nainggolan mengaku, saat ini bisa mencapai mencapai Rp9.000 perkilogram. Harga tersebut sudah mengalami kenaikan, meski belum memuaskan tetapi setidaknya telah terlihat ada perubahan.Penghasilan karet tersebut, setelah biaya lansir dikeluarkan hasil dibagi dua antara pekerja dan pemilik lahan.(MS10)