mediasumut.com | JAKARTA – The Fed berpeluang untuk menurunkan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya setahun ini. Asal tahu saja The Fed akan menggelar pertemuan Komite Pasar Federal Terbuka (FOMC) kemarin.
Jadi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bakal menghijau, Kamis (31/10/2019) hari ini.
Menurut Analis PT Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan menjelaskan, kenaikan IHSG beberapa hari ini bisa jadi antisipasi pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya. Jadi ekspektasi pasar juga sudah terbaca dari pergerakan menghijaunya IHSG.
“Apabila dilihat secara teoritis jika Bank Central Amerika memangkas suku bunga, instrumen seperti deposito di Amerika tidak menarik. Makanya ada potensi dana aliran keluar dari Amerika ke negara emerging market yang rate suku bunganya lebih tinggi untuk cari untung ,” jelasnya.
Kendati demikian, berkaca kejadian The Fed memangkas sampai 1% pasar emerging diuntungkan ada dana masuk. Kalau menggunakan logika itu, menurut Alfred dampaknya bisa positif ke IHSG karena ada potensi capital inflow.
Kendati demikian, kalau melihat latar belakang dari penurunan suku bunga Amerika saat ini karena kondisi ekonominya yang kurang baik. Artinya belum tentu juga suku bunga diturunkan investor Amerika bakal memindahkan tapi hanya hold atau dikeluarkan untuk pegang uang kas.
Tapi Alfred melihat dari spread suku bunga Amerika dengan Indonesia, kalau FFR jadi turun, maka spread-nya 3,25 % yang dinilai Alfred masih cukup menggiurkan. Kuncinya adalah kalau asing confident terhadap rupiah, Indonesia berpotensi besar mendapat capital inflow.
Adapun kalau FFR tidak jadi menurunkan suku bunga atau bahkan menaikkan suku bunga ada kemungkinan IHSG bisa terkoreksi karena tidak sesuai harapan pasar.
Kalau The Fed masih menahan suku bunganya Alfred menilai Amerika masih yakin ekonominya akan bertahan.
Kendati demikian, Alfred mengakui kemungkinan ini bisa saja terpatahkan karena kemungkinan lainnya besok pasar bakal lakukan profit taking sehingga IHSG bisa terkoreksi.
Alfred bilang aksi pemangkasan suku bunga ini sentimennya secara khusus tidak berpengaruh pada sektor tertentu karena sentimennya lebih makro.