Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadlineNasional

Imbas Wabah Covid 19 Semakin Meluas, Pemerintah Antisipasi PHK

×

Imbas Wabah Covid 19 Semakin Meluas, Pemerintah Antisipasi PHK

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Jakarta: Pemerintah terus berusaha menekan dampak pandemi virus korona baru (covid-19), salah satunya dengan memberikan bantuan kepada pekerja yang dirumahkan atau yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah menjelaskan pekerja yang terkena imbas PHK akan mendapatkan insentif dari pemerintah selama empat bulan penuh melalui program kartu prakerja.
“Jadi, pekerja yang dirumahkan atau di-PHK kita berikan program prakerja,” kata Ida Fauziah ketika dihubungi, Minggu, 5 April 2020.

Ia mengatakan, dahulu program prakerja ini ditujukan untuk masyarakat pencari kerja. Namun, akibat pandemi covid-19, kini para pekerja harian, buruh lepas, dan pegawai yang terkena PHK bisa merasakan manfaat program tersebut.

Anggaran senilai Rp20 triliun ini nantinya akan digunakan untuk pelatihan dan insentif selama 4 bulan kepada sekitar 5,6 juta pekerja yang diPHk.

Baca Juga:   Hampir 70.000 Pekerja di Sumut Dirumahkan

“Total per orang akan mendapatkan Rp3.550.000, terdiri atas biaya pelatihan Rp1 juta, insentif Rp600 ribu per bulan selama empat bulan, dan biaya survei Rp50 ribu selama tiga kali. Jadi, totalnya Rp3.550.000,” ungkap Ida.

Di Jakarta, sedikitnya 16.065 pekerja dari 2.008 perusahaan yang di-PHK karena dampak pandemi covid-19 ini.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah mengungkapkan sebanyak 11.104 perusahaan dan 88.835 buruh atau pekerja telah melaporkan terkena dampak covid-19.

Dari data itu, rinciannya ialah 9.096 perusahan telah merumahkan 72.770 pegawainya dengan tidak menerima upah. “Sebanyak 16.065 pekerja yang di-PHK itu berasal dari 2.008 perusahaan,” kata Andri saat dikonfirmasi, Minggu, 5 April 2020.

Baca Juga:   Jokowi Akan Bangun STP di Seluruh Indonesia

Di Jawa Tengah, hingga Jumat, 3 April 2020 sebanyak 2.869 buruh telah mengalami PHK dan 454 buruh dirumahkan tanpa upah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan telah menyiapkan jaring pengaman ekonomi dan pendataan program prakerja untuk karyawan yang terkena PHK.

“Pemprov Jateng telah menyiapkan Rp1,4 triliun untuk penanganan covid-19. Sekitar Rp1 triliunnya akan digunakan untuk jaring pengaman ekonomi,” kata Ganjar.

“Yang sekarang ini yang mereka butuhkan bukan pelatihan, melainkan bagaimana tersedianya produk kebutuhan masyarakat, minimal pangan dan kesehatan. Kalau enggak ada itu, mengalami wabah sekarang ini enggak mungkin bisa survive,” kata Enny ketika dihubungi.

Menurut dia, kemungkinan pekerja yang terkena PHK akan bertambah. Apalagi, sektor informal paling merasakan kesulitan sehingga memungkinkan mereka PHK sendiri.

Baca Juga:   Kejati Sulteng Hentikan Penuntutan Perkara Pencurian dan Penganiayaan dengan Pendekatan Keadilan Restoratif

Ia mengatakan pemerintah akan mengeluarkan banyak uang percuma jika melakukan pelatihan kepada pekerja. Apalagi, kondisi ekonomi belum bisa pulih.

“Seharusnya anggaran-anggaran itu difokuskan untuk meningkatkan pasokan, mengganti impor, dan dipenuhi produk dalam negeri. Artinya, kalau seluruh sumber daya fokus untuk memenuhi kebutuhan dasar, ada pasokan pemenuhan pangan dan kesehatan,” katanya.

“Mereka segera mendapatkan bantuan sosial sehingga bisa mempertahankan daya belinya. Sebenarnya sesederhana itu dalam memanage keuangan menghadapi wabah. Ini bukan krisis ekonomi, ini krisis wabah penyakit,” tambahnya.