Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Impor Barang Modal Juni 2021 Naik Signifikan

×

Impor Barang Modal Juni 2021 Naik Signifikan

Sebarkan artikel ini
Foto : Ilustrasi/int

mediasumutku.com|MEDAN- Impor Indonesia pada Juni 2021 mencapai USD 17,23 miliar, naik 21,03 persen MoM atau melonjak sebesar 60,12 persen YoY. Peningkatan kinerja impor pada Juni 2021 dipicu kenaikan impor migas sebesar 11,44 persen MoM menjadi USD 2,30 miliar dan kenaikan impor nonmigas sebesar 22,66 persen MoM menjadi USD 14,93 miliar.

“Kenaikan impor tertinggi berasal dari impor logam mulia (HS 71) yang naik 153,03 persen MoM dengan nilai impor USD 0,27 miliar, serealia (HS 10) naik 79,99 persen MoM dengan nilai USD 0,43 miliar, perangkat optik (HS 90) naik 54,43 persen dengan nilai USD 0,28 miliar, produk farmasi (HS 30) naik 39,33 persen MoM dengan nilai USD 0,28 miliar, serta pupuk (HS 31) naik 35,22 persen MoM dengan nilai USD 0,19 miliar,”kata Mendag Muhammad Lutfi, melalui virtual, Sabtu (17/7/2021).

Baca Juga:   Ekonomi China Melambat Memicu Wall Street Melempem

Pada Juni 2021 ini, impor seluruh golongan penggunaan barang tercatat naik dibanding bulan sebelumnya. Impor barang modal dan bahan baku/penolong meningkat lebih tinggi (tumbuh masing-masing 35,02 persne MoM dan 19,15 persen MoM) dibandingkan dengan impor barang konsumsi (naik 16,92 persen MoM).

“Kenaikan impor barang modal dan bahan baku/penolong pasca-Lebaran menunjukkan bahwa industri dalam negeri Indonesia masih berada di tingkat ekspansi, yang ditunjukkan oleh gairah pada permintaan domestik, output nasional, dan ekspor,” kata Mendag Lutfi.

Impor barang modal yang naik paling tinggi pada Juni 2021 adalah mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) serta mesin dan peralatan mekanis (HS 84). Sedangkan, bahan baku/penolong yang meningkat paling tinggi adalah besi dan baja (HS 72), plastik dan barang dari plastik (HS 39), dan bahan kimia organik (HS 29).

Baca Juga:   Program the Gade Clean and Gold Luncurkan Bank Sampah Puspa

Sementara itu, impor barang konsumsi naik 16,92 persen MoM. Serealia (HS 10), perangkat optik (HS90), produk farmasi (HS 30), serta gula dan kembang gula (17) berkontribusi terhadap peningkatan tersebut.

“Kenaikan impor produk farmasi ini terutama disebabkan oleh kedatangan vaksin Covid- 19 ke Indonesia sebagai langkah antisipatif pemerintah menekan penyebaran Covid-19,” kata Mendag Lutfi.

Jika melihat dari negara asal impor Indonesia pada Juni 2021, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) masih menjadi negara asal impor terbesar dengan nilai mencapai USD 4,78 miliar atau 27,78 persen dari total impor Indonesia. Nilai impor tersebut juga meningkat sebesar 16,84 persen MoM.

Sementara itu, impor dari Singapura adalah terbesar kedua dengan USD 1,42 miliar (8,24 persen dari total impor) dan meningkat sebesar 17,42 persen dibanding Mei 2021. Selain RRT dan Amerika Serikat, impor dari Jepang juga menunjukkan kenaikan cukup tinggi sebesar 39,99 persen MoM.

Baca Juga:   Tangani Dampak Covid 19, Telkomsel Raih Iconomics CSR Award 2020

Secara kumulatif, total impor Indonesia pada Januari–Juni 2021 tercatat sebesar USD 91,01 miliar, naik 28,36 persen YoY. Pertumbuhan impor tersebut disebabkan oleh naiknya impor migas sebesar 52,96 persen YoY dan nonmigas sebesar 25,44% YoY.

“Produk mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), besi dan baja (HS 72), plastik dan barang plastik (HS 39), dan produk farmasi (HS 30) merupakan produk-produk yang memicu peningkatan impor nonmigas selama Januari–Juni 2021,”ujarnya. (MS11)