Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Medan

Jumlah Balita Stunting di Medan Turun Jadi 393

×

Jumlah Balita Stunting di Medan Turun Jadi 393

Sebarkan artikel ini

MEDAN-Terjadi penurunan jumlah balita stunting di Medan, dari sebanyak 491 pada 2020 menjadi 393 pada tahun ini.

Hal ini disebutkan Walikota Medan Bobby Nasution diwakili Wakil WaliKota, Aulia Rachman saat memberikan sambutan pada kegiatan Penilaian Kinerja Kota Medan Dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting tahun 2021, secara dalam jaringan (daring), Senin (6/9/2021).

“Ini merupakan hasil kolaborasi kita bersama, dari berbagai lintas sektoral terkait, bukan hanya kerja dari dinas kesehatan,” sebut  Wakil Walikota dari Ruang Rapat III kantor Wali Kota Medan pada kegiatan yang diikuti Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah Ditjen Bangda Kementerian Dalam Negeri, Tim Panelis Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan Kepala OPD di kabupaten/kota di Sumut itu.

Baca Juga:   Fadli Zon Ajak Warga Medan Dukung Bobby-Aulia

Aulia memaparkan, berdasarkan data dari hasil review kinerja  (8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting), dari Rp71 miliar yang dianggarkan untuk rencana program/kegiatan, realisasinya kurang lebih 37 persen akibat  pandemi Covid-19 yang melahirkan kebijakan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat sehingga tidak terlaksananya beberapa program/kegiatan.

“Namun demikian, kami tetap berkomitmen mengalokasi anggaran untuk pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi di tahun 2021 sebesar kurang lebih Rp105 miliar,” sebutnya.

Penunjukan Kota Medan sebagai lokus stunting, lanjut Aulia, diawali dengan surat pernyataan komitmen Pemko Medan. Selanjutnya Bappenas menetapkan Medan sebagai salah satu kota perluasan lokus intervensi stunting terintegrasi di tahun 2020 dan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan 8 aksi konvergensi.

Baca Juga:   Cegah Stunting di Sumut, Rp 425,606 M Dana Desa Digelontorkan

“Atas nama tim koordinasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting terintegrasi di kota Medan, saya secara khusus menyampaikan terima kasih dengan dipilihnya kota medan sebagai salah satu peserta penilaian kinerja 8 aksi konvergensi tahun 2020,” ungkapnya.

Kepala Bappeda Medan, Benny Iskandar pun memaparkan, program/kegiatan yang sudah dilakukan Pemko Medan pada tahun 2020 terkait program penurun stunting.

Pelaksananaan aksi konvergensi penurunan stunting di Medan, terang Benny Iskandar, dilakukan melalui pelaksanaan 8 aksi. Kedelapan aksi itu adalah analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, penerbitan Perwal, pembinaan kader pembangunan manusia, sestem manajemen data, pengukuran dan publikasi data stunting, dan review kinerja tahunan.

Benny Iskandar menyebutkan, delapan aksi konvergensi ini tersebut dilakukan mulai dari proses perencanaan, penganggaran, implementasi, pemantauan, dan evaluasi program/kegiatan.

Baca Juga:   Wapres Dorong Peran Aktif Keluarga dalam Penanggulangan Stunting

Selain pemaparan dari Pemko Medan, kegiatan ini juga diisi dengan diskusi untuk lebih memaksimalkan pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting. (ms7)