Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineKesehatanNasional

Kalau Sudah Divaksin, Prokesnya Juga Harus Disiplin

×

Kalau Sudah Divaksin, Prokesnya Juga Harus Disiplin

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Adaptasi perubahan perilaku untuk mencegah COVID-19 dan menjadi lebih sehat dengan 3M memang tidak mudah. Tapi ini harus dilakukan untuk kebaikan bersama.

Dengan dipelopori oleh Presiden Joko Widodo yang menjalani vaksinasi COVID-19 perdana pada Rabu (13/1), Indonesia menjadi negara pertama dalam Organisasi WHO South-East Asia region yang memulai vaksinasi massal COVID-19.

Adapun 11 negara anggota WHO South-East Asia, yaitu Bangladesh, Bhutan, Korsel, India, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, Timor-Leste, dan Indonesia.

Vaksinasi COVID-19 penting untuk memutus rantai penularan COVID-19, memberikan perlindungan kesehatan dan keamanan pada masyarakat Indonesia, serta membantu percepatan proses pemulihan ekonomi. Mayoritas penduduk perlu mendapatkan vaksin untuk menciptakan kekebalan komunal (herd immunity).

Baca Juga:   Waspadai Omicron, Asahan Kejar Target Vaksinasi

“Salah satu upaya penanganan pandemi dengan menghadirkan kekebalan komunitas atau herd immunity,” jelas Prof. Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Senin (18/1/2021).

Vaksinasi tahap awal menyasar pada tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan menghadapi COVID-19 dan ditargetkan selesai pada Februari 2021. Selanjutnya dilakukan tahapan vaksinasi pada petugas publik lalu kelompok masyarakat lainnya.

Pemerintah mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam program vaksinasi. Vaksin COVID-19 produksi Sinovac telah mengantongi izin penggunaan darurat dari BPOM dan fatwa halal MUI.

Tahap awal vaksinasi ini merupakan langkah tepat dan layak diapresiasi. Namun, dengan adanya vaksin ini jangan membuat lengah.

“Pada prinsipnya siapa pun yang sudah vaksinasi tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan (3M) sampai pandemi dinyatakan berakhir. Tetap pakai masker yang benar, jaga jarak dengan menghindari kerumunan, dan rajin cuci tangan,” tegasnya.

Baca Juga:   Lurah dan Kepling Kisaran Barat Diminta Sosialisasikan Vaksin ke Warga

Prokes 3M ini upaya sederhana untuk melindungi diri dan orang lain di sekitar. Sinergi dan gotong royong menjadi kunci dalam menghadapi pandemi COVID-19. Keberhasilan penanganan pandemi COVID-19 bergantung pada kontribusi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.

Pemerintah telah menyediakan vaksin COVID-19 secara gratis dan semua lapisan masyarakat masyarakat harus berperan aktif dengan tetap disiplin menjalankan prokes 3M.

“Adaptasi perubahan perilaku untuk mencegah COVID-19 dan menjadi lebih sehat dengan 3M memang tidak mudah. Tapi ini harus dilakukan untuk kebaikan bersama,” tutup Prof. Wiku.