MEDAN– Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Busan berkolaborasi
dengan KBRI Seoul melakukan strategi diplomasi kopi melalui penjajakan bisnis (business matching) secara virtual dan ‘Bincang Kopi-Coffeeversation’.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjembatani komunikasi para eksportir kopi Indonesia dan memperluas pasar agar ekspor kopi ke Korea Selatan semakin meningkat. Saat ini, Indonesia merupakan negara keempat produsen
kopi terbesar dan negara ke-9 eksportir kopi di dunia.
“Kemendag mengapresiasi strategi diplomasi kopi yang dilakukan KBRI Seoul dan ITPC Busan untuk menjembatani komunikasi antara eksportir kopi Indonesia dan calon pembeli dari Korsel. Melalui kegiatan ini, diharapkan kopi Indonesia semakin mendunia,” ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi, Sabtu (11/9/2021).
Duta Besar RI di Seoul Umar Hadi menyampaikan, peluang pasar kopi di Korsel sangatlah besar. Konsumsi kopi masyarakat Korsel makin meningkat, jumlah kafe makin menjamur, dan tren kenaikan impor kopi Korsel dari berbagai belahan dunia, termasuk dari Indonesia, makin besar.
Menurut data Trademap, pada 2020, Korsel merupakan importir kopi terbesar ke-11 dengan nilai impor senilai USD 737,8 juta dan memiliki nilai importasi yang selalu mengalami peningkatan. Di tahun yang sama, Indonesia merupakan negara eksportir kopi terbesar ke-9 dengan nilai ekspor senilai USD 821,93 juta. Indonesia menempati urutan ke-13 sebagai negara pemasok kopi ke Korsel dengan nilai impor senilai USD 10,56 juta pada 2020.
“Untuk itu, kami optimis eksportir kopi Indonesia akan sukses menembus pasar Korsel dengan berbekal empat hal, yaitu adaptif pada selera pasar, mengembangkan kolaborasi dengan pelaku industri kopi Korsel secara aktif, memanfaatkan teknologi digital tepat guna, serta menaati peraturan dan cermat memperhatikan stimulus Pemerintah,” ujar Umar.
Pada kegiatan ini, sebanyak 22 eksportir kopi Indonesia dipertemukan dengan tujuh importir kopi Korsel. Eksportir yang hadir diantaranya PT Indraco Global Indonesia, PT Sumber Kopi Prima, PT Nabu Kopi Ranah Indonesia, PT Selera Indah Perdana, PT Fortunium, PT Ephraim Coffee Indonesia, PT Manglayang Coffee, dan Javara Indonesia. Adapun importir yang hadir Coffee Spell, Q-Bean, Ulubellu Coffee, Mia Coffee, Korin Daechung, Soluna Coffee, dan Tremor.
Selain business matching secara virtual, juga diselenggarakan kegiatan ‘Bincang Kopi- Coffeeversation’ yang menampilkan aneka kopi Indonesia dari tiga perusahaan kopi, yaitu Café Mia (Korsel), Ulubelu Coffee (Korsel), dan Selera Indah Perdana (Indonesia).
Pada sesi ini, CEO Selera Indah Perdana Steve Hidajat juga menerima rekor Museum Rekor Dunia Indonesia atas lelang kopi liberika dengan harga jual tertinggi.
Kepala ITPC Busan Reandhy Putera Dharmawan menegaskan, siap membantu para pelaku usaha untuk mempromosikan kopi Nusantara di Korsel.
“Potensi kopi Indonesia di Korsel sangat tinggi. Selain pasar yang selalu berkembang, kopi Indonesia memiliki kualitas dunia dan menjadi salah satu primadona bagi para penikmat kopi di berbagai negara,” pungkas Reandhy.(MS11)