mediasumutku.com | ASAHAN-Untuk kedua kalinya, puluhan massa yang berasal dari keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Malaysia yang berada di Asahan mendatangi kantor Bupati Asahan, Selasa (18/8/2020).
Mereka menggelar aksi unjukrasa untuk meminta kepada pemerintah membantu proses kepulangan keluarga mereka yang terjebak di Nlnegara jiran akibat Covid-19.
Aksi massa ini sempat berlangsung panas karena kedatangan mereka di kantor Bupati Asahan langsung dihadang. Mereka tak diperkenankan masuk. Pagar kantor Bupati Asahan ditutup dan dikawal oleh puluhan personil Satpol PP bersama aparat kepolisian.
Berdasarkan amatan wartawan, sempat terjadi aksi dorong mendorong antara massa dan petugas Satpol PP hingga mengakibatkan pagar besi kantor Bupati Asahan rubuh dan massa merangsek ke halaman kantor. Adu mulut tak terhindarkan. Beruntung kedua kelompok baik masa maupun petugas keamanan bisa saling menjaga diri untuk menghidari hal hal anarkis.
“Kami ke sini datang sebagai rakyat. Rakyat yang meminta perhatian dan bantuan dari pemerintahnya untuk membantu kepulangan saudara kami yang terjebak di Malaysia. Meminta agar segera Pemkab Asahan menjemput keluarga kami yang sudah terancam hidupnya di Malaysia,” kata Indra Ringo, koordinator aksi masa dalam orasinya.
Menurutnya, Pemkab Asahan harus bertanggungjawab dalam pendataan kepulangan yang sebelumnya sudah dilakukan yakni, ada sebanyak 1.215 tenaga kerja Indonesia (TKI) namun yang dipulangkan hanya 203 orang saja.
“Sebab mereka sebelumnya sudah sangat berharap untuk bisa kembali karena Pemkab Asahan akan menjanjikan penjemputan tahap selanjutnya. Namun nyataanya Pemkab Asahan tak ada lagi melakukan penjemputan,” katanya.
Amatan wartawan, saat berlangsungnya aksi belum ada yang menerima aspirasi pendemo ini hingga mereka berjanji akan terus melakukan aksi dan menginap di kantor Bupati Asahan. (MS10)