MEDAN- Kementerian Perdagangan berkomitmen mendukung program pengembangan korporasi petani, khususnya untuk menyokong food estate (Kawasan Sentra Produksi Pangan/KSPP) dan penguatan kawasan sentra produksi pertanian, perikanan dan hewani.
Bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kemendag menggagas proyek percontohan pembangunan gudang
korporasi petani untuk komoditas bawang merah di KSPP Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Proyek percontohan gudang korporasi untuk bawang merah akan dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp 50 miliar.
Demikian dinyatakan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga kala meninjau lahan KSPP berbasis hortikultura di Desa Ria-ria, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara.
“Gudang dimaksud diharapkan menjadi sarana dan prasarana perdagangan utamanya sebagai sarana distribusi. Untuk itu, diperlukan sistem pengelolaan yang menjamin kepastian terkait arus barang masuk, penanganan komoditas di dalam gudang, prosedur penyimpanan, dan jalur pemasaran agar terciptanya usaha korporasi petani yang berkelanjutan,” jelas Wamendag, Jerry Sambuaga Senin (18/10/2021).
Gudang korporasi petani yang akan dibangun melalui DAK TA 2022 ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, antara lain stasiun penerimaan, stasiun pembersihan, stasiun pengeringan, stasiun pengemasan, stasiun penyimpanan dan stasiun distribusi.
“Pengelolaan gudang korporasi ini selanjutnya akan diserahkan kepada
korporasi petani sebagaimana ini penjabaran lebih lanjut terkait penugasan yang terdapat dalam kebijakan nasional tematik KSPP,” urai Wamendag.
Dijelaskan Jerry, pihaknya juga meminta komitmen kuat dari jajaran Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai pemimpin, pengayom, dan pendamping program gudang korporasi petani.
Pertama, Pemkab Humbang Hasundutan diharapkan dapat segera menginventarisasi petani yang bersedia tergabung dalam kelembagaan pengelola gudang.
Kedua, meningkatkan intensitas komunikasi kepada pemerintah pusat,
baik Kemendag maupun Bappenas, terkait persiapan pelaksanaan baik pembangunan fisik, nonfisik,serta SDM guna mendukung optimalisasi pemanfaatan gudang secara berkelanjutan.
Melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), bentuk lain dukungan Kemendag untuk program pengembangan korporasi petani yaitu mendukung pembinaan dan pengembangan pemasaran produk. Dukungan tersebut termasuk untuk jangkauan pasar ekspor dan pembinaan standar mutu komoditas.
Terkait alternatif pembiayaan, dapat juga menggunakan instrumen Sistem Resi Gudang. Kelembagaan korporasi diharapkan semakin bertumbuh dengan semakin baiknya dukungan administrasi dan kapasitas permodalan, khususnya dalam hal peningkatan skala ekonomi.
“Hal ini akan memberikan daya saing, baik harga maupun kualitas komoditas, sehingga secara umum, akan mampu meningkatkan nilai perdagangan dan penyediaan stok pangan untuk mendukung kestabilan konsumsi masyarakat,” tutur Wamendag.
Turut mendampingi dalam peninjauan yaitu tersebut yaitu Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, anggota Komisi VII DPR Lamhot Sinaga, serta Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan.(MS11)