Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Kemendag Jaga Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani, Peternak, dan Nelayan

×

Kemendag Jaga Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani, Peternak, dan Nelayan

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com|MEDAN- Pemerintah akan selalu berusaha meningkatkan distribusi barang kebutuhan pokok (bapok) dan menurunkan biaya logistik di seluruh wilayah Indonesia melalui berbagai kebijakan dan program.

Dengan begitu, ketahanan pangan serta kesejahteraan para petani, peternak, dan nelayan akan selalu terjaga. Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dalam seminar web (webinar), Jum’at (20/11/2020).

“Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan instansi dan lembaga terkait akan terus berkomitmen menjaga ketahanan pangan Indonesia serta mensejahterakan para petani, peternak, dan nelayan. Dengan tercapainya hal tersebut, konsumen juga dapat menikmati ketersediaan pangan dengan pasokan yang cukup serta harga yang terjangkau secara merata,” jelas Mendag.

Menurut Mendag, saat ini masih ada beberapa bapok yang mengalami disparitas harga antar wilayah yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya bencana alam, sentra produksi dan distribusi yang tidak tersebar secara merata, dan bervariasinya biaya logistik di daerah.

Baca Juga:   Mendag Lepas Lima Kontainer Ekspor UKM Rotan Binaan Kemendag

Salah satu kebijakan Kementerian Perdagangan untuk menyikapi hal ini adalah program Gerai Maritim, yang merupakan kegiatan mendistribusikan barang, khususnya bapok dari sentra produksi/industri di pulau-pulau besar ke daerah Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP).

“Tujuan utama gerai Maritim adalah menurunkan atau mengurangi disparitas harga antar daerah. Melalui program ini, yang merupakan bagian dari program Tol Laut, pemerintah memberikan subsidi biaya port- to-port rata-rata 40 sampai 50 persen dari biaya freight per kontainer,” terang Mendag.

Sementara itu, di masa pandemi ini, lanjut Mendag, Kementerian Perdagangan telah memanfaatkan platform niaga elektronik sebagai strategi jangka pendek dan jangka menengah panjang untuk menjaga stabilitas harga bapok dan meningkatkan konsumsi produk dalam negeri.

Baca Juga:   Pameran Virtual, Momentum Bangkitkan Geliat Promosi Ekspor Produk Indonesia

Untuk strategi jangka menengah panjang, selain program Gerai Maritim, beberapa kebijakan Kementerian Perdagangan lainnya adalah melalui kebijakan stabilisasi harga, kebijakan pengendalian impor dalam mendukung substitusi impor, pengembangan sumber daya manusia (SDM) UMKM dalam IT, dan fasilitasi akses terhadap sumber-sumber pembiayaan.

Mendag menambahkan, Kementerian Perdagangan juga telah memperluas akses keuangan petani dan nelayan melalui pemanfaatan instrumen Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas.

“Manfaat yang dirasakan petani dan nelayan antara lain sebagai instrumen manajemen stok dan risiko fluktuasi harga, pembiayaan usaha dengan jaminan komoditas, peningkatan daya saing komoditas, serta manajemen pascapanen yang memberikan nilai tambah komoditas,” jelas Mendag.

Sedangkan, manfaat Pasar Lelang Komoditas bagi petani dan nelayan adalah adanya kepastian pasar, fokus pada proses produksi, dan harga yang kompetitif. Sedangkan bagi pelaku usaha, manfaat yang didapat adalah kepastian ketersediaan komoditas, pengaturan persediaan, harga yang kompetitif, dan efisiensi perdagangan.

Baca Juga:   Hadiri Rakernas Ke-2 IMA, Mendag: Pemasaran Harus Go Virtual

“Selanjutnya, langkah yang perlu diambil yaitu, memaksimalkan potensi pasar domestik, khususnya produk pangan. Hal ini harus dilakukan dengan sinergi yang solid antar para pemangku kepentingan agar ekonomi Indonesia tetap terus berjalan dan kehidupan petani, peternak, dan nelayan semakin maju
dan sejahtera,” pungkas Mendag.(MS11)