mediasumutku.com| MEDAN- Kementerian Perdagangan berkomitmen mendukung program peningkatan daya saing dan penggunaan produk dalam negeri melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Komitmen tersebut diimplementasikan Kemendag yang terus bekerja sama dengan grup perhotelan PT. AAPC Indonesia (Accor) dan PT Bank Negara Indonesia (BNI) melalui penandatanganan perjanjian kerja sama “Pengembangan Pemberdayaan UMKM di Sektor Perdagangan Melalui Pemanfaatan Fasilitas Perhotelan dan Jasa Akomodasi, serta Penyediaan Layanan Perbankan”.
Penandatanganan tersebut dilakukan Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag, Ida Rustini; Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan; Vice President Accor, Adi Satria; dan Pimpinan PT BNI Wilayah Surabaya, Muhamad Gunawan Putra, di Hotel Grand Mercure Surabaya City, Rabu (25/11/2020).
Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Ardo Sahak hadir menyaksikan acara tersebut.
“Kerjasama yang dijalin Kemendag dengan sektor perhotelan dan perbankan ini sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo. Aspek yang perlu dikedepankan, yaitu ‘kolaborasi dan sinergi’, ‘kreativitas, inovasi, dan kecepatan’, serta ‘beradaptasi dengan cara baru’ sebagai kunci mutlak yang diperlukan di era digital untuk menyelesaikan permasalahan dan tantangan yang dihadapi,” kata Suhantom
Dia berharap, kerjasama ini dapat membantu meningkatkan daya saing produk dan mentransformasi UMKM dalam memasarkan produk dan pembiayaan usahanya.
Setelah dilakukan penandatanganan kerjasama, kemudian dilanjutkan penandatanganan kontrak penyediaan kebutuhan hotel antara Accor dengan UMKM, penyerahan secara simbolis kredit bagi UMKM sebesar Rp525 juta dan penyerahan bantuan alat produksi bagi UMKM.
Penandatanganan perjanjian kerja sama di Provinsi Jawa Timur ini dilakukan guna mendukung program pemerintah terkait peningkatan penggunaan produk dalam negeri melalui pemberdayaan UMKM di Provinsi Jawa Timur.
Suhanto menjelaskan, poin penting perjanjian kerja sama ini adalah, pertama, mencakup koordinasi antarpihak-pihak terkait, pertukaran data dan informasi, serta pembinaan terhadap UMKM.
Kedua, kontrak kerja sama pengadaan barang dan/atau jasa fasilitas perhotelan dan jasa akomodasi dengan pelaku UMKM di sektor perdagangan yang memenuhi kriteria pihak-pihak terkait.
Ketiga, fasilitas pembiayaan dan legalitas usaha kepada UMKM di sektor perdagangan yang bekerja sama dengan pihak-pihak terkait.
“Permasalahan yang sering dijumpai UMKM ialah pada aspek kualitas produk, modal, desain kemasan, dan pasar. Untuk itu, pemerintah dengan dukungan pihak-pihak terkait berkomitmen membantu menyediakan dan memperluas pasar produk UMKM dengan memberikan kemudahan pembiayaan dan pemasaran bagi UMKM,” ujar Suhanto.
Chief Executive Officer, Accor Southeast Asia, Japan, South Korea, Garth Simmons di tempat terpisah menyampaikan, kelanjutan kolaborasi antara Accor dan Kemendag ini merupakan bentuk komitmennya sebagai pelaku industri perhotelan yang senantiasa mendukung dan menyambut baik program pemerintah khususnya dalam sektor perdagangan.
“Kami berharap dapat berperan aktif memberdayakan UMKM dan melakukan kurasi produk yang akan dimanfaatkan hotel-hotel kami, khususnya di Jawa Timur,” kata Garth Simmons.
Suhanto menambahkan, langkah yang telah diambil PT AAPC Indonesia dengan seluruh jaringan perhotelannya, dapat menjadi inspirasi bagi hotel-hotel lainnya di seluruh Indonesia dalam mendukung program ‘Bangga Buatan Indonesia’, dengan membeli kebutuhan hotelnyadari para pelaku UMKM.
Sementara itu Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Syailendra mengungkapkan, Kemendag menyerahkan bantuan alat potong untuk membuat sandal.
“Bantuan tersebut diberikan karena di antara produk-produk yang akan dipasok ke hotel jaringan Accor di Jawa Timur, terdapat satu produk, yakni sandal hotel, yang belum sesuai harganya,” ujarnya.(MS11)