Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadlineNasionalPeristiwaPerkebunan & PertanianTeknologi

Kerjasama ITB dan Pertamina Hasilkan Produk BBN Dari Kelapa Sawit

×

Kerjasama ITB dan Pertamina Hasilkan Produk BBN Dari Kelapa Sawit

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Dumai – Bahan Bakar Nabati atau BBN merupakan energi alternatif dan terbarukan melahirkan produk D100 atau bahan bakar 100% sawit. BBN itu berhasil lahir dan tercipta di Kilang Dumai. Produksi di kilang eksisting tidaklah mudah, perlu keberanian dengan kalkulasi tepat agar produksi tidak menganggu produksi minyak yang sedang berlangsung setiap hari.

Dengan kolaborasi Pertamina Research & Technology Center (RTC) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) mampu merealisasikan keinginan Presiden Joko Widodo dengan memproduksi D100 atau bahan bakar untuk kenderaan bermesin diesel dengan BBN memakai 100% sawit.

Demikian hal yang dikatakan Wakil CEO PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Budi Santoso Syarif, dalam keterangan persnya kepada wartawan, Sabtu (18/7/2020).

Budi menjelaskan, dalam uji kinerja tersebut, bahan bakar yang digunakan adalah campuran D-100 sebanyak 20%, Dexlite sebanyak 50% dan FAME sebanyak 30%.

Sebagai uji coba, Toyota Innova keluaran 2017 sudah bisa memakai produk D100 dan hasilnya tidak jauh berbeda dengan memakai bahan bakar minyak (BBM). Bedanya, produk D100 ini sangat ramah lingkungan.

Baca Juga:   Indonesia-Kanada Luncurkan Perundingan Dagang ICA-CEPA

Seperti diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo optimistis Indonesia mampu mendorong penggunaan alternatif energi untuk menekan impor minyak dan gas bumi.

Saat ini, Indonesia telah memulai program B20 yang merupakan campuran solar dengan 20 persen biodiesel.

Selanjutnya, Indonesia bergerak menuju penggunaan B30. Jokowi optimistis penggunaan biodiesel ini akan lebih banyak pada masa mendatang. “Tapi kita bisa lebih dari itu, kita bisa membuat B100,” ujar Jokowi dalam beberapa kesempatan.

Program 100% memakai sumber daya nabati untuk bahan bakar tampaknya kini menjadi kenyataan. Pertamina hari ini meresmikan ujicoba produk 100% memakai sawit atau dinamakan Bahan Bakar Sawit (BBS).

Program dengan nama Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) 100% yang menghasilkan produk Green Diesel (D-100) kini sudah diproduksi sebanyak 1.000 barel per hari di fasilitas existing Kilang Dumai.

Baca Juga:   Pengedar Sabu Ditangkap Polsek Pantai Cermin

RBDPO adalah minyak kelapa sawit atau CPO yang telah diproses lebih lanjut sehingga hilang getah, impurities dan baunya.

Uji coba pengolahan produksi yang dilakukan pada 2-9 Juli 2020 tersebut merupakan ujicoba ketiga setelah sebelumnya melakukan uji coba mengolah RBDPO melalui co-processing hingga 7.5% dan 12,5%.

Keberhasilan tersebut, tidak terlepas adanya dukungan penuh Pemerintah melalui kunjungan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ke Unit DHDT Refinery Unit (RU) II Dumai Rabu (15/7) sekaligus menerima contoh produk D-100 dari Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.

“Prestasi PT Pertamina ini luar biasa, prosesnya sejak tahun 2019 sampai hari ini juga sangat cepat. Kita sama-sama bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan anak negeri dan Pemerintah akan selalu mengawal Pertamina,” ucap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Baca Juga:   Sesi I, IHSG Betah Bertengger di Zona Merah

“Terima kasih kepada Pemerintah dan seluruh pihak terkait atas dukungan penuhnya kepada Pertamina, dimana pihaknya diberi kesempatan untuk mewujudkan produk bahan bakar dengan menyerap bahan baku dalam negeri, dalam rangka mewujudkan kedaulatan dan ketahanan energi nasional,” sebut Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.

Menurut Nicke, hadirnya inovasi yang menghasilkan produk green energy tersebut telah menjawab tantangan energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus tantangan penyerapan minyak sawit yang saat ini produksinya mencapai angka 42 hingga 46 juta metrik ton dengan serapannya sebagai FAME (Fatty Acid Methyl Ester) sekitar 11,5%.

“Disini Pertamina membuktikan bahwa secara kompetensi dan kapabilitas melalui keahlian anak negeri ternyata memliki kemampuan dan daya saing dalam menciptakan inovasi dengan bukti bisa memproduksi bahan bakar reneawable yang pertama di Indonesia dan hasilnya tidak kalah dengan perusahaan kelas dunia,” ujarnya.