mediasumutku.com|MEDAN-Pembenahan kota lama, Kesawan akan terus dilakukan Walikota Medan Bobby Nasution. Selain ingin mengembalikan dan mempertahankan cagar budaya yang sudah banyak berubah, Bobby Nasution juga ingin menjadikan kawasan itu tidak hanya sekedar sebagai pusat kuliner dan budaya saja, tapi juga sebagai pusat perekonomian sekaligus menjadi ikon baru ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Menanggapi hal itu,Nicholas Marpaung SAB MSi selaku akademisi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara menilai, langkah yang dilakukan Walikota Medan, Bobby Nasution sangat bagus, tepat dan inovatif. Sebab, Kesawan diketahui mempunyai nilai Historis yang sangat kuat dan menjadi saksi sejarah perkembangan Kota Medan dari dulu sampai sekarang. Ditambah lagi, imbuhnya, Kesawan juga menjadi titik kuat dan cikal bakal menjadikan Medan sebagai kota megapolitan.
Nicholas mengungkapkan, kejayaan Kesawan pada masa lampau bisa dilihat saksi maupun situs-situs bersejarah yang masih tertinggal di kawasan tersebut, seperti bangunan-bangunan yang memiliki nilai artistik tinggi dan kental dipengaruhi gaya Eropa. Oleh karenanya Nicholas menyambut baik dan mendukung upaya Bobby Nasution untuk mengembalikan kejayaan Kota Medan seperti masa lampau yang dimulai dari kawasan Kesawan. Termasuk, menjadikan kawasan itu sebagai pusat perekonomian dan perdagangan seperti masa kejayaannya dulu.
“Saya rasa semua orang harus mengapresiasi upaya yang dilakukan Wali Kota dan tentunya ini menjadi langkah yang cukup bagus. Saya rasa ini tidak ada kesulitan bagi Pemko Medan, terutama Pak Bobby Nasution untuk mewujudkannya sekaligus menjadikannya sebagai ikon Kota Medan. Sekali lagi, apa yang dilakukan Pak Bobby Nasution harus diapresiasi dan tindakan yang sangat bagus karena memiliki potensi ke depannya,” ungkapnya.
Selanjutnya, Nicho ini mencontohkan kawasan Malioboro Jogjayakarta yang sudah sangat terkenal. Saking terkenalnya, orang yang hanya mendatangi Malioboro dianggal telah mengunjungi seluruh Jogyakarta.
“Nah Kota Medan, punya faktor-faktor pendukung sehingga nantinya kawasan Kota Lama Kesawan akan terkenal seperti Malioboro saat ini. Salah satunya, terangnya, mengembangkan Kesawan menjadi pusat kuliner dan ikon peradapan Kota Medan,” sebutnya.
Selama ini, kata Nicho, orang selalu datang ke Kota Medan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang tidak ada di kota Medan, seperti Danau Toba maupun Brastagi. Untuk itu, Nicho berharap dengan penataan yang dilakukan Bobby Nasution membuat banyak orang mengetahui bahwa Kota Medan memiliki ikon yakni Kota Lama Kesawan sebagai pusat perekonomian yang dipadu dengan budaya dan kulinernya.
“Saya optimis Kesawan akan menjadi ikon baru Kota Medan,” ujarnya optimis.
Guna mewujudkan Kota Lama Kesawan menjadi pusat perekonomian sekaligus ikon baru Kota Medan, Nicho berharap dukungan semua pihak. Artinya, semua pihak harus mendukung dan menjadi kekuatan dengan mengambil peran sesuai dengan bidangnya masing-masing. Apabila ini terwujud, Nicho yakin para pelaku UMKM yang dilibatkan dalam pengmbangan Kesawan akan naik kelas. Namun para pelaku UMKM itu, sara Nicho, harus diberi sosialisasi dan edukasi dengan manajemen-manajemen sumber daya manusia guna menjaga konsistensi pengelolaan kuliner di kawasan tersebut.
“Ini menunjukkan keseriusan Pak Bobby Nasution untuk mengembangkan Kesawan dengan melibatkan pelaku UMKM,” paparnya.
Nicho kemudian menyampaikan masukan yang harus dilakukan agar para pengunjung yang mengunjungi kawasan Kota Lama Kesawan akan merasa aman dan nyaman. Pemko Medan, saran Nicho, harus mempersiapkan akomodasi di Kesawan. Dia melihat, Kesawan mayoritas dikelilingi hotel-hotel berbintang. Nicho berharap agar Pemko Medan dapat menghadirkan hotl-hoel dengan budget murah, sebab orang yang mengunjungi Kesawan nantinya bukan yang berduit saja, tapi juga masyarakat dari kalangan menengah ke bawah.
Selain akomodasi, lanjut Nicho, Pemko Medan harus memperhatikan transportasi. Dikatakannya, akses dari Bandara Kuala Namu menuju Kesawan terbilang jauh. Karenanya, perlu dipikirkan bagaimana mempersingkat waktu sehingga wisatawan lokal maupun mancanegara cepat sampai ke Kawasan Kota Lama Kesawan. Kemudian, imbuhnya, bisa ditambah pendukung seperti wifi zone atau sarana sanitasi.
“Yang tidak kalah pentingnya adalan entertainment. Sebab, orang biasanya mengunjungi suatu tempat bukan hanya sekedar untuk menikmati budaya dan kuliner saja, tapi juga entertainment. Tentunya faktor-faktor ini harus dipikirkan dalam mendukung Kawasan Kota Lama Kesawan menjadi pusat perekonomian sekaligus ikon baru Kota Medan,” sarannya. (MS7)