Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Hukrim

Ketua Granat Medan: Apa Jadinya Kalau BNN Dibubarkan?

×

Ketua Granat Medan: Apa Jadinya Kalau BNN Dibubarkan?

Sebarkan artikel ini
mediasumutku.com | MEDAN – Penggiat anti narkoba yang juga Ketua Gerakan Anti Narkotika (Granat) Medan Sastra Sastra SH MKn menegaskan sangat tidak setuju dengan ucapan Anggota DPR RI Mansiton Pasaribu yang meminta agar lembaga BNN dibubarkan saja.
“Saya selaku penggiat anti narkoba tentu tidak setuju dengan statemen anggota DPR RI yang minta dibubarkan BNN,” tegas dia, Kamis (28/11/2019).
Seharusnya, DPR mendukung sepenuhnya kinerja BNN yang selama ini telah berusaha memberantas peredaran narkoba. Bahkan, DPR RI harus memberikan kekuatan terhadap lembaga narkoba ini dari anggaran.
“Justru seharusnya diberikan penguatan dari alokasi anggaran paling tidak memberikan dukungan moral,” sebut pengacara kondang di Kota Medan ini.
Sastra sendiri menilai bila BNN dibubarkan maka peredaran narkoba bakal terus meningkat. “Saya justru khawatir dengan maraknya peredaran narkoba terus meningkat. Apa jadinya kalau BNN dibubarkan,” tanya dia.
Sastra menyebutkan kalau secara konsep kerja BNN Pusat maupun daerah masing-masing sudah benar. Hanya saja, sambung dia, perlu penyempurnaan  di tingkat SDM maupun lembaganya.
“Secara konsep sudah benar, tinggal diperlukan penyempurnaan baik di tingkat SDM maupun lembaganya. Jadi efektifitasnya itu berkelanjutan sejalan dengan waktu, yang penting dilakukan penyempurnaan secara terus menerus sesuai kebutuhan,” terang dia.
Dia mengatakan kalau di negara besar seperti Amerika Serikat saja ada lembaga yang khusus memerangi penyelundupan dan penggunaan narkoba yakni Drug Enforcement Administration (DEA). “Di Amerika aja ada lembaga DEA dan di negara lainnya.
Sekali lagi ia menegaskan kalau keberadaan BNN sangat penting dalam memerangi narkoba saat ini. “Iya keberadaannya sangat penting dan harus diberi penguatan,” tegas dia.
Baca Juga:   Diduga Tanpa Plang, Proyek Irigasi BWSS II Senilai Rp11 M di Sergai Dipertanyakan