MEDAN-Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Prima Indonesia (FKKGIK UNPRI) mengadakan Kuliah Umum bertajuk “Miracles of Human Brain, Current & Future Direction of Neurosciences” di Hall Kampus Utama UNPRI Jalan Sampul Medan, Sabtu (15/10/2022).
Kuliah umum ini menghadirkan narasumber Ketua Konsil Kedokteran – Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) Prof. dr. Taruna Ikrar, M.D, M.Biomed, Ph.D dan Director of the Members-at-Large IAMRA (International Association of Medical Regulatory Authorities) dipandu moderator Dr. dr. Irza Haicha Pratama, M.K.M., AIFO-K, Sekretaris Prodi Sarjana Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter di FKKGIK UNPRI lulusan angkatan pertama Prodi Doktor Ilmu Kedokteran UNPRI dan Muhammad Aditya Kurnia, SKM, MPH, Ketua Pusat Studi Akademik UNPRI selaku MC.
Acara dihadiri Pendiri UNPRI Prof. Dr. dr. I Nyoman Ehrich Lister, M.Kes, AIFM-K, Sp.KKLP., Ketua BPH UNPRI Dr. Tommy Leonard S.H., M.Kn., Rektor UNPRI Prof. Dr. Chrismis Novalinda Ginting M. Kes, Wakil Rektor (WR I) UNPRI Abdi Dharma MKom, WR II Prof.Dr Ermi Girsang MKes, WR III Said Rizal SHI, MA, WR IV Dr dr Ali Napiah Nasution MKT, para Dekan seluruh Fakultas di UNPRI.
Dalam pemaparannya, Prof Taruna Ikrar menyematkan sebuah pesan yaitu manusia tidak selalu ditentukan oleh ototnya, manusia tidak selalu ditentukan oleh ketuatannya, tetapi manusia ditentukan oleh otaknya.
“Hal ini bermakna banyak sekali keajaiban yang bisa dimunculkan setiap manusia jika berhasil menggali potensi dari apa yang ada pada otaknya sendiri. Satu sel saraf manusia memiliki kompleksitas dan kemampuan yang melebihi kemampuan dari smartphone,” paparnya.
Dengan adanya sekitar 183 milliar sel saraf yang dimiliki setiap manusia, bisa dibayangkan potensi dan kemampuan yang bisa dimunculkan jika mampu digunakan dan dimaksimalkan dengan baik.
Dia menyampaikan bahwa otak dapat diteliti secara makro dan mikro anatomi. Masalah-masalah patofisiologi, perubahan metabolisme serta insufisiensi biokimia dan neurotransmitter dapat menyebabkan terjadinya kelainan dan penyakit otak.
Prof. Taruna bersama tim telah mengembangkan penelitian eksperimental berhubungan dengan anatomi otak diantaranya adalah pada model kasus Epilepsi, Malfungsi mata dan retina, Penyakit Parkinson, Brain-Spinal Cord Injury, Cerebral Palsy, Alzheimer dan sebagainya.
Model penelitian ini sangat berhubungan erat dengan pengetahuan tentang exitatory dan inhibitory neuron, dimana jika kedua jenis ini dapat dikontrol akan mempermudah kita untuk menyelesaikan masalah kesehatan.
Rektor UNPRI Prof. Dr. Chrismis Novalinda Ginting M. Kes mendukung penuh kuliah umum agar tetap berlangsung secara rutin sebagai wadah pengembangan ilmu dan bukti komitmen UNPRI yang siap menjadi universitas yang menjadi bagian dari perkembangan ilmu neurosciences di Indonesia.
Antusiasme peserta kuliah umum sangat terlihat dari banyaknya jumlah peserta yang hadir mencapai 725 peserta yang berasal dari mahasiswa-mahasiswi berbagai program studi di UNPRI, baik itu jenjang pendidikan sarjana, magister dan doktoral.
Dekan FKKGIK UNPRI, Prof. Dr. dr. H. Gusbakti Rusip,M.Sc.,PKK.,AIFM.,AIFO-K.,Sp.KKLP mengharapkan, kuliah umum ini dapat menjadi bukti bahwa UNPRI sangat aktif dalam memberikan update dan upgrade ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga mampu menarik animo masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Prima Indonesia baik pada jenjang pendidikan Sarjana, Magister dan Doktoral.
Sementara itu, Pendiri UNPRI Prof Dr dr I Nyoman E.L. MKes AIFM kepada wartawan, Selasa (18/10/2022) merasa bangga karena FKKGIK UNPRI terus berkomitmen untuk selalu konsisten dalam melaksanakan kuliah umum sebagai sarana pemberi informasi dan update berita kepada institusi, tenaga medis, mahasiswa serta masyarakat umum. Hal ini membuktikan civitas akademika UNPRI sangat tertarik dan terbuka dalam setiap kegiatan yang bersifat update ilmu pengetahuan. (MS7)