MEDAN– Dalam kunjungan kerjanya ke Sumatera Utara, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI Prof. Mahfud MD juga berkunjung ke Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar Al-Akbar Medan, Kamis (23/2/2023). Saat tiba di komplek Pesantren, Mahfud MD disambut dengan Sholawatan dan diulosi oleh Wakil Bupati Serdang Bedagai yang juga Ketua PW GP Ansor Sumatera Utara Adlin Tambunan.
Ketua PW GP Ansor Sumut, Adlin Tambunan mengucapkan selamat datang kepada Menkopolhukam Prof. Mahfud MD ke Sumatera Utara.
“Selamat datang pak Menteri, inilah tradisi kami kepada tamu terhormat yang datang ke Sumatera Utara, mangulosi, semoga pak Menteri sehat selalu,” Ungkap Adlin.
Adlin mengaku jika keamanan di Sumatera Utara masih sangat terkendali. Meskipun beragam suku, agama, ras dan antar golongan (Sara) berada di Sumut, toleransi masih dijunjung tinggi.
“Meskipun tahun politik sudah dekat, namun kondusifitas masih sangat terjaga. Kami akan terus kawal keutuhan NKRI, NKRI, Harga mati, ” Tambahnya.
Sementara itu, Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan kunjungannya ke Ponpes ini untuk bersilaturrahmi dan bertemu dengan pengasuh Ponpes Syech Ali Akbar Marbun dan para ulama lainnya.
“Terimakasih atas sambutannya yang luarannya biasa, saya tidak menyangka segini ramenya yang menyambut, sebenarnya saya hanya ingin jumpa kangen dengan Buya Marbun sekaligus silaturrahmi. Rupanya disambut sebegini ramainya,”ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kehadirannya untuk memastikan kondisi Keamanan dan ketertiban di wilayah ini aman dan terkendali mengingat tahun politik yang kian dekat.
“Saya ingin sampaikan bahwa tahun depan adalah tahun pemilu, tolong masyarakat didinginkan. Jangan dipertengkarkan di masyarakat, agar kondusif, apalagi di rumah ibadah dan sekolah. Maka yang harus kita jaga dalam kegiatan berpolitik bernegara ini adalah kebersamaan,” jelasnya.
Dihadapan para alim ulama, Mahfud MD menceritakan tentang perjuangan dan hasil fikiran para pejuang dan pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan dan proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia bercerita jika NKRI ini berdiri hasil kesepakatan para pendiri dan pahlawan.
“Karena para ulama, tokoh dan pahlawan sepakat membangun NKRI ini sesuai kesepakatan dan kesetaraan. Pancasila itu sudah final, Indonesia bukan negara islam, tapi Indonesia negara islami. Nilai-nilai islam terangkum semua didalamnya,” tambahnya.
Selain itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI ini juga akan menindaklanjuti seluruh aspirasi, masukan dan saran dari para alim ulama khususnya untuk keberadaan Islamic Center dan lahan perparkiran Masjid Agung Sumatera Utara.
“Aspirasi dari bapak/ibu alim ulama akan saya tindaklanjuti ke Jakarta. Insha Allah akan ada titik terangnya, ” Tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara Maratua Simanjuntak menyampaikan beberapa usulan dan aspirasi para alim ulama di Sumatera Utara kepada Menkopolhukam Mahfud MD. Mulai dari usulan pembangunan Islamic Center serta pengadaan lahan parkir Masjid Agung Sumatera Utara.
“Kami berharap agar Sumut memiliki Islamic center. Untuk itu kami memohon adanya pengadaan lahan di kawasan Polonia untuk membangun Islamic Center. Selain itu juga halaman Masjid Agung kami sangat kecil, apakah bisa dilakukan penambahan untuk perluasan lahan parkir,” Ungkapnya mewakili ulama.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Modern Al-Kautsar Al-Akbar, Syech Ali Akbar Marbun mengkisahkan tentang pembangunan Masjid Pesantern Al-Kautsar Al-Akbar dan kisah perjuangan pahlawan batak Raja Sisingamangaraja dalam kemerdekaan RI.
Selain Syech Ali Akbar Marbun, Ketua MUI Sumut Maratua Simanjuntak dan Ketua PW GP Ansor Sumut Adlin Tambunan, turut hadir tokoh masyarakat Rahmad Shah, RE Nainggolan, Wakapolda Sumut Brigjend Pol Jawari, Ketua Baznas Muhammad Hatta, tokoh agama Ustad Zulfikar Hajar, Ustad Amiruddin, Ustad Asmuni, pengurus NU, GP Ansor, IPNU, IPPNU, WALUBI, Pastor dan lainnya.