Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Pendidikan

Khas India Warnai Wisuda 1.124 Lulusan UNPAB

×

Khas India Warnai Wisuda 1.124 Lulusan UNPAB

Sebarkan artikel ini

MEDAN-Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB), Dr. Muhammad Isa Indrawan, SE., MM  berpenampilan khas India saat mewisuda 1.124 lulusan yang meliputi program Pascasarjana, Sarjana dan Diploma periode ke-68 di Gedung Selecta Jalan Listrik Medan, Kamis (28/7/2022). Wisuda digelar hingga Jumat (29/7/2022)

Wisuda hari pertama kali ini cukup menarik, karena bukan hanya Rektor UNPAB Muhammad Isa Indrawan, bahkan civitas akademika juga memakai pakaian khas India. Hiburan yang mengisi acara wisuda berupa tari-tarian dan lagu, juga serba India.

Momen viral Fashion Week juga dimanfaatkan civitas akademika untuk tampil. Tapi bukan bergaya di zebra cross, melainkan di panggung. Satu persatu civitas akademika mengenakan pakaian India berjalan dan bergaya di hadapan wisudawan dan wisudawati.

“Mahasiswa perlu mengetahui budaya mancanegara sebagai inspirasi, India negara yang maju dengan teknologi dan Agustus ini merupakan hari kemerdekaan India. Harapan kita akan terjadi hubungan baik antara Sumut yakni UNPAB dengan India, dan bisa tukar menukar mahasiswa dan join program yang lebih mendunia,” ujar Isa Indrawan.

Sebelumnya pada prosesi wisuda, Rektor mengajak para lulusan yang diwisuda mampu berperan sebagai Change Agent (agen perubahan).

Rektor menyebutkan, ada lima karakteristik pemimpin yang baik yang harus ada dalam diri seorang Change Agent. Yang pertama, visi yang jernih, yaitu sebagai pemimpin, seseorang harus memiliki target yang jelas sehingga program kerja dapat disusun dengan baik dan dengan tahapan yang berkesinambungan karena arah yang dituju jelas.

Baca Juga:   STMIK Royal Peringati Puncak Dies Natalis ke-20

“Pemimpin yang baik harus bisa menjelaskan ide dan konsep yang ada dalam pemikirannya secara jernih kepada orang lain dan terutama kepada anggota tim kerjanya,” kata rektor.

Yang kedua, lanjutnya, memiliki kegigihan untuk mencapai target.  Ketiga, bersikap kritis dan analitis. Dengan kata lain, pemimpin yang baik harus selalu bernalar dan menggunakan akal sehatnya. Tidak ada hal yang ditelan bulat-bulat tanpa mengerti substansinya.

Selanjutnya keempat, sarat akan pengetahuan dan memimpin dengan memberikan contoh, bukan hanya dengan instruksi dan kelima membangun hubungan yang kuat dengan orang- orang sekitarnya dengan membangun kepercayaan.

“Dengan kata lain, pemimpin yang baik harus memiliki integritas agar dapat dipercaya,” kata rektor.

Selain itu, lanjutnya, salah satu konsep internasionalisasi yang sudah mulai merambah di dunia Perguruan Tinggi adalah sistem pendidikan di Indonesia beberapa sudah mengikuti sistem pendidikan di negara maju lainnya.

“Tujuannya hanya satu, memajukan bidang pendidikan yang sering disebut dengan tongkat estafet bagi Negara,” kata dia.

Di era digital ini, sebut rektor, perguruan tinggi di dunia sudah mulai bertambah dengan sangat pesat. Tercatat, di Indonesia berdasarkan data di Kemenristekdikti di tahun 2022 menunjukkan jumlah 3.115 perguruan tinggi dengan 25.548 Program Studi.

Baca Juga:   Unpab Wisuda 564 Lulusan, Rektor: Berikan Kontribusi Nyata untuk Masyarakat

Arah pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia menuju daya saing global dapat terlihat dari visi yang telah ditetapkan oleh perguruan tinggi seperti visi dari Universitas Pembangunan Panca Budi yaitu “World Class University”, yakni mahasiswa akan lebih didorong untuk siap menghadapi standard global, industri 4.0 dan society 5.0

“Perkembangan teknologi Informasi yang cepat seiring dengan perkembangan zaman, membawa perubahan tatanan kehidupan baik secara sosial, budaya, terutama dunia kerja. UNPAB sebagai penghasil SDM berkualitas dituntut untuk menyiapkan kompetensi mahasiswa yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan zaman,” tutur Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Sumut ini.

Dikatakan, konsep Link and Match dengan dunia industri dan dunia kerja menjadi kata kunci dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran. Demikian juga dengan Kampus Merdeka-Merdeka Belajar bertujuan mendorong mahasiswa untuk disiapkan menjadi pembelajar sejati yang terampil, lentur dan ulet (agile learner), menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja.

“Mewujudkan program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar, UNPAB dengan tagline ‘Membangunan Desa, Membangunan Indonesia’ dengan menyelenggarakan beberapa

kegiatan yaitu: melakukan MoU dengan desa-desa yang ada di Provinsi Sumatera Utara untuk melakukan kegiatan Kampus Merdeka-Merdeka Belajar, melaksanakan program KKNT dan Kampus Mengajar ke desa-desa,” ungkap rektor.

Baca Juga:   1.122 Lulusan Diwisuda, Rektor : Unpab Bertahap Menuju Internasionalisasi

Dijelaskannya, dengan keragaman budaya daerah dan kesenian yang ada di Indonesia merupakan suatu keunggulan yang dimiliki oleh DNA anak- anak bangsa, terbukti ketika hal tersebut dikawinkan dengan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi, yang lahir adalah raksasa- raksasa ekonomi baru.

Enam dari sebelas unicorn dan decacorn yang ada di Asia Tenggara lahir dan besar di Indonesia. “Hal ini merupakan bukti bahwa kreativitas milenial Indonesia luar biasa dan hal tersebut harus diakselerasi dan diperkuat agar melahirkan para kreator baru yang diharapkan ada pada wisudawan/wisudawati yang akan dilantik hari ini,” ucapnya.

Ekosistem Kampus Merdeka yang sedang dibangun UNPAB, tambah rektor, diharapkan terwujudnya lingkungan kampus yang sehat, aman dan sinergi dengan para pemangku kepentingan. Gotong royong antarseluruh elemen kampus merupakan kunci membangun pendidikan tinggi yang optimal. Sehingga UNPAB dapat terus menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Pada kesempatan itu, Rektor Dr Isa Indrawan mengapresiasi 9 wisudawan dan wisudawati dengan IPK terbaik, yakni Devi Aulia Putri (Ilmu Hukum) dengan IPK 3.87, Desi Kamalia (Akuntansi), IPK 3.87, Fauziah Nur Sitepu dan Nurul Syahfia (Ekonomi Pembangunan) IPK 3.83, Intan Maya Sari (Pendidikan Agama Islam) IPK 3.86, M. Imam Santoso (Sistem  Komputer) IPK 3.85 dan Nurhazizah Harahap (Sistem Komputer) IPK 3.85. (MS7)