Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadlineNasional

Khawatir Covid-19 Merebak, Harga Minyak Mentah Kembali Turun 0,5%

×

Khawatir Covid-19 Merebak, Harga Minyak Mentah Kembali Turun 0,5%

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Jakarta – Bisa jadi diakibatkan pasar khawatir Coronavirus atau Covid-19 merebak kembali, Harga minyak dunia kembali melemah. Meski begitu, harapan untuk pemotongan lebih lanjut dalam pasokan minyak mentah membendung pelemahan harga lebih dalam.

Harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Agustus 2020 di ICE Futures turun 20 sen, atau 0,5%, menjadi US$ 39,52 per barel. Pada sesi sebelumnya, harga sempat naik 2,6%, Selasa (16/6), pukul 11.15 WIB.

Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juli 2020 di Nymex turun 21 sen, atau hampir 0,6%, menjadi US$ 36,91 per barel, setelah ditutup menguat 2,4% pada sesi sebelumnya.
Sentimen negatif bagi harga minyak datang setelah kasus virus corona kini sudah lebih dari 8 juta di seluruh dunia pada awal pekan ini. Lonjakan terbesar terjadi di Amerika Latin, sementara Amerika Serikat (AS) dan China juga sedang menghadapi wabah baru.

Baca Juga:   Cegah Virus Corona, Poldasu Laksanakan Disinfektan dan Termal Scanner di Seluruh Satkernya

Tetapi beberapa pengamat mengatakan, mereka tidak berharap untuk melihat kembali kebijakan penguncian ketat yang terlihat pada awal tahun.

“Penambahan Covid-19 yang terus menjadi berita utama menekankan bahwa pemulihan permintaan minyak cenderung menjadi proses yang lambat,” kata Stephen Innes, Chief Global Markets Strategist AxiCorp, di sebuah catatan.

Harapan bagi harga emas hitam muncul dari lebih banyak pemotongan pasokan minyak yang dilakukan oleh produsen utama juga membantu mencegah penurunan harga yang lebih curam.

Harga minyak sempat naik di awal pekan setelah Menteri Energi Uni Emirat Arab menyatakan keyakinan bahwa produsen OPEC+, yang belum sepenuhnya mematuhi pemotongan yang disepakati sebelumnya akan meningkatkan pemotongan.

Baca Juga:   Kemenkes: Penyintas Covid-19 Bisa Divaksinasi Setelah Satu Bulan Sembuh

“Optimisme baru bahwa pemotongan produksi OPEC+ dapat tetap di tempat jika kita melihat kekhawatiran gelombang kedua (virus corona) mengintensifkan harga minyak yang menolak untuk memasuki terjun bebas,” kata Edward Moya, Senior Market Analyst di OANDA.

Seperti diketahui, OPEC+ sepakat untuk memperpanjang pengurangan produksi 9,7 juta barel per hari hingga Juli. OPEC+ juga meminta anggota yang belum mematuhi untuk membuat komitmen mereka dengan pemotongan tambahan nanti.

Di tempat lain, produsen minyak AS juga mengurangi pengeboran di tengah jatuhnya permintaan minyak.

Produksi dari tujuh formasi shale utama AS kemungkinan akan turun mendekati level terendah dua tahun ke 7,63 juta barel per hari pada Juli, Energy Information Administration (EIA) AS mengatakan pada hari Senin.

Baca Juga:   Terkait Penanganan Corona, Gubsu Edy Resmikan 15 Ruang Isolasi Tambahan

Pengebor A.S. telah memangkas produksi dan jumlah rig minyak turun di bawah 200 minggu lalu, terendah sejak Juni 2009, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes Co. (k/MS8)