Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Kinerja Ekspor Bulan September 2021 Turun Tipis

×

Kinerja Ekspor Bulan September 2021 Turun Tipis

Sebarkan artikel ini
Foto: Ilustrasi/int

MEDAN-Kinerja ekspor pada September 2021 tercatat sebesar USD 20,60 miliar. Nilai ini turun dibanding Agustus yang tercatat sebesar USD 21,43 miliar atau turun 3,84 persen (MoM).

“Penurunan September 2021 didorong melemahnya ekspor migas sebesar 12,56 persen dan nonmigas sebesar 3,38 persen. Namun, nilai tersebut naik 47,64 persen dibanding tahun sebelumnya (YoY),” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Rabu (20/10/2021).

Pelemahan ekspor nonmigas September 2021, disebabkan kontraksi ekspor sektor migas yang turun 12,56 persen (MoM) dan sektor industri pengolahan yang turun sebesar 5,29 persen (MoM).

Sementara, ekspor sektor pertanian naik sebesar 15,04 persen (MoM) diikuti sektor pertambangan sebesar 3,46 persen (MoM). Beberapa produk ekspor nonmigas yang mengalami penurunan pada September 2021, yaitu, lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) turun 30,45 persen; timah dan barang daripadanya (HS 80) 27,45 persen; bahan kimia anorganik (HS 28) 24,08 persen; serat stapel buatan (HS 55) 13,81 persen; dan logam mulia, perhiasan/permata 13,71 persen. Pelemahan disebabkan penurunan permintaan dari beberapa negara mitra dagang Indonesia, yakni Belgia turun 37,41 persen, Mesir (30,09 persen), dan Pakistan (29,53 persen).

Baca Juga:   DEM Sumut Bahas Isu Terkait Energi dan Lingkungan

“Di tengah penurunan permintaan, ekspor nonmigas Indonesia ke beberapa negara justru mengalami pertumbuhan signifikan pada September 2021. Di antaranya Afrika Selatan yang tumbuh 48,24 persen, Uni Emirat Arab (38,38 persen), Taiwan (35,59 persen), Hongkong (29,89 persen), dan Spanyol (27,69 persen). Sementara, berdasarkan kawasan, ekspor ke kawasan Amerika Tengah, Afrika Selatan, dan Eropa Utara menunjukkan peningkatan yang signifikan pada September 2021 bila dibandingkan bulan sebelumnya,” terang Mendag.

Pada September 2021, sebutnya, beberapa produk masih unggulan Indonesia mengalami peningkatan ekspor. Produk tersebut adalah nikel dan barang daripadanya (HS 75) naik signifikan 98,68 persen; bubur kayu (HS 47) 31,72 persen; mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) 20,87 persen; bahan kimia organik (HS 29) 17,30 persen; serta besi dan baja (HS 72) 16,24 persen.

Baca Juga:   Serius, Gubernur Berencana Tanam Jengkol di Jalan Tol

“Peningkatan nilai ekspor kelima produk tersebut ditunjang peningkatan harga dan permintaan di pasar internasional yang ditunjukkan adanya peningkatan volume ekspor,” ujarnya.

Secara kumulatif, ekspor Januari hingga September 2021 tercatat sebesar USD 164,20 miliar, naik 40,38 persen (YoY). Peningkatan ini dipengaruhi ekspor nonmigas naik menjadi USD 155,46 miliar atau naik 39,84 persen (YoY).

Peningkatan diikuti ekspor migas yang naik menjadi USD 8,82 miliar atau naik 50,70 persen (YoY). Pada periode tersebut, beberapa produk utama Indonesia mengalami peningkatan ekspor.

“Produk tersebut antara lain bijih, terak, dan abu logam (HS 26) sebesar 151,74 persen; besi dan baja (HS 72) naik 96,20 persen; berbagai produk kimia (HS 38) 84,09 persen; lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) 73,00 persen; dan bahan bakar mineral (HS 27) 69,44 persen,” katanya. (MS11)

Baca Juga:   Analis: Emas akan Tetap Bullish dalam Jangka Panjang