Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Kesehatan

Kisah Pasien Kronis di RSUD Rantauprapat Manfaatkan Layanan BPJS Kesehatan

×

Kisah Pasien Kronis di RSUD Rantauprapat Manfaatkan Layanan BPJS Kesehatan

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | LABUHANBATU-Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah banyak bermanfaat bagi masyarakat, terutama kepada peserta penderita penyakit kronis. Salah satu yang telah merasakannya adalah Marionim Br. Saragih (69). Dijumpai ketika menjalani rawat inap di RSUD Rantauprapat, istri pensiunan PNS Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu tersebut bersedia membagikan ceritanya, Rabu (25/11/2020).

Marionim menjalani rawat inap sejak tanggal 2 November 2020 yang lalu karena penyakit Hipertensi (tekanan darah tinggi) yang dideritanya sejak dua tahun lalu. Dari IGD (Instalasi Gawat Darurat), ia menjalani Computed tomograph (CT) scan terlebih dahulu hingga akhirnya dipindahkan ke ruang rawat inap.

“Hampir dua tahun yang lalu istri saya mengalami Hipertensi. Kata dokter, pemicunya adalah pikiran. Jadi memang rutin minum obat karena delapan hari sekali harus rutin ambil obat di rumah sakit,” kenang sang suami, Sudin Sinaga (72) saat membagikan kisahnya.

Baca Juga:   Komika Raditya Dika Idap Penyakit Autoimun

Ditengah perjuangan melawan Hipertensinya tersebut, Marionim menderita Hipertiroid dan dirujuk ke Medan karena lehernya membengkak. Tindak lanjutnya adalah kelenjar tersebut harus disedot dan diperiksakan ke labolatorium.

“Hasilnya, kata dokter pembengkakan kelenjar tiroid itu akibat dari tensi yang tinggi, ya karena sakit Hipertensinya itu. Jadi kata dokter tidak perlu diobati, hanya perlu jaga tensi saja,” tutur warga Kelurahan Siringo-Ringo, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu tersebut.

Selama menggunakan layanan BPJS Kesehatan tersebut, Sudin mengaku, puas akan layanan yang didapatkan sang istri, mulai dari proses rawat inap, pelayanan, kunjungan dokter semua diterima pasien dengan cuup baik,

“Semua obat-obatan rutin juga ditanggung. Kualitas obat juga semakin meningkat, lebih bertambah jenisnya, lebih ampuh,” ungkap peserta JKN-KIS kelas 1 tersebut.

Baca Juga:   Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Bukan Berarti Seenaknya Langgar Protokol Kesehatan

Diusia yang senja tersebut, Marionim dan Sudin bersyukur karena telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.

“Ya kita bersyukur sekali karena sudah ada jaminan (JKN-KIS), karena sudah tua seperti ini, penyakit silih berganti. Istri juga ada penyakit parkinson. Jadi dengan JKN-KIS ini, kami merasa tidak khawati lagi,” tutup Sudin. (MS10)