Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Kontraksi Dramatis Manufaktur AS Seret Wall Street

×

Kontraksi Dramatis Manufaktur AS Seret Wall Street

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | NEW YORK – Perdagangan pada Jumat (4/10/2019) Indeks bursa Wall Street melonjak setelah pertumbuhan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang moderat pada bulan September 2019.

Tingkat pengangguran AS yang turun membawa angin segar setelah serentetan data ekonomi suram pada minggu ini yang telah menggiring pasar dan memicu kekhawatiran bahwa AS mungkin akan meluncur ke dalam resesi.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 1,42% menjadi 26.573,72. Sementara indeks S&P 500 melompat 1,42% ke level 2.952,01.Sedangkan indeks Nasdaq Composite menguat 1,4% dan berakhir di level 7.982,47.

Di mana tingkat pengangguran AS mencapai 3,5% pada bulan September 2019, dengan pertumbuhan pekerjaan yang meningkat secara moderat. Tingkat pengangguran itu mendekati level terendah dalam 50 tahun.

Baca Juga:   Ekspor Nonmigas Indonesia Capai USD 79,7 Miliar

Sedangkan data menunjukkan perlambatan ekonomi AS dapat menghindari resesi untuk saat ini meskipun ada ketegangan perdagangan yang memukul sektor manufaktur.

“Data ini tidak cukup kuat untuk menggeser kebijakan Federal Reserve soal pemotongan suku bunga pada akhir Oktober ini. Tetapi juga tidak cukup lemah untuk membuat Anda khawatir tentang pasar tenaga kerja atau konsumen,” kata Shawn Snyder, Kepala Strategi Investasi Citi Personal Wealth Management di New York seperti dikutip Reuters.

Taruhan bahwa Fed akan memangkas suku bunga telah melonjak pada minggu ini setelah kontraksi dramatis dalam manufaktur AS, penurunan perekrutan tenaga kerja sektor swasta, dan penurunan aktivitas sektor jasa yang menunjuk pada meluasnya dampak dari perang perdagangan AS-Tiongkok.

Baca Juga:   Harga Emas Antam Turun Goceng

Para trader melihat peluang 77,5% bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga pinjaman pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini. Probabilitas ini naik dari 40% pada Senin pekan ini.

The Fed memangkas suku bunga pada bulan September untuk kedua kalinya tahun ini dan menyatan penurunan suku bunga di masa depan akan tergantung data ekonomi AS.

Selain data ekonomi, reli saham teknologi yang dipimpin Apple Inc juga membantu mengangkat indeks Wall Street. Saham Apple Inc (AAPL.O) naik 2,8% setelah sebuah laporan bahwa perusahaan akan meningkatkan produksi model iPhone 11.