Asahan – Parcel lebaran atau hampers bingkisan yang kerap menjadi hadiah di saat hari besar kegamaan atau lebaran dan telah menjadi pilihan hadiah favorit untuk berbagi kepada keluarga, rekan kerja, teman hingga orang tua.
Karenanya, bisnis ini selalu menjadi ramai dan mendadak banyak pedagang musiman yang menjualnya setiap momen tersebut. Adapun, tampilannya berupa aneka makanan atau barang pecah belah yang dipajang rapi sedemikian rupa di atas bambu rotan dibalut plastik bening dan aneka pita warna.
Banyak dicari orang sebagai bingkisan, parcel atau kini banyak terpajang disejumlah toko-toko maupun supermarket menjelang hari raya Idul Fitri seperti di Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Salah seorang pedagang parcel yang ramai di Kisaran adalah Vin Wen Florist milik Bustami yang ditemui wartawan di tokonya, Jalan Imam Bonjol Kisaran, Senin (17/4/2023).
“Dibandingkan tahun lalu, penjualan parcel tahun ini memang lebih laris. Kenaikan omset kira-kira hingga 50 persen dari lebaran tahun lalu,” ujarnya.
Diakuinya memang saat pandemi Covid19 lalu, terjadi menurunan daya beli masyarakat termasuk untuk paket hadiah parcel lebaran. Rata – rata sehari, ia bisa menjual 70-100 pcs hampers dan jumlah tersebut bisa meningkat menjelang lebaran nanti.
“Paling banyak biasanya dari pesanan perusahaan. Kita mulai dapat order itu mulai awal puasa kemarin,” ujarnya.
Dikatakan, tujuan pengiriman hampers bisa dari atasan ke para karyawan atau rekan kerjanya. Dibalit dalam kemasan dan isinya yang menarik sesuai dengan aneka harga yang ditawarkan.
Meski demikian dikatakannya, setiap tahun tokonya telah memiliki pelanggan tetap dari sejumlah kalangan diantara pemerintah maupun swasta. Penjualan parsel pun bervariasi antara Rp 85 hingga 1,2 juta jenis isian dan permintaan pembeli.
Sementara itu, Indan Prambudi salah seorang pembeli mengaku memilih parcel sebagai bingkisan lebaran untuk karyawannya dan telah menjadi kebiasaan sebagai hadiah dan bentuk suka cita menghadapi lebaran.
“Setiap tahun pasti bagi parcel ke karyawan. Kalau diberi dengan ini (parcel) kesannya kan ramai. Jadi mereka pun senang menerimanya dibawa pulang sampai rumah ke keluarga. Kalau saya siapkan budget Rp 100 ribu per parcelnya untuk sekitar 15 orang pekerja,” kata pria yang memiliki usaha toko besi dan bangunan ini. (MS10)