Mediasumutku.com | Jakarta — Guna memerangi atau melawan Pandemi Covid-19, kita membutuhkan alat deteksi sehingga proses penanganan terhadap pasien Covid-19 dapat lebih maksimalkan guna mencegah angka kematian pada orang yang terpapar virus corona atau Covid tersebut.
Menurut Honesti Basyir, Dirut PT. Bio Farma menyebutkan dalam dua minggu ini, pihaknya sedang mempersiapkan produksi 100 ribu test kit untuk pemeriksaan
Covid-19 dengan metode swab test (RTPCR). Perusahaan memilih untuk memproduksi sendiri test kit ini mengingat tingkat permintaan di dunia sangat tinggi sedangkan supply-nya tak dapat memenuhi.
Hal ini diungkapkan Direktur Utama Bio Farma (persero) Honesti Basyir dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI secara virtual, Selasa (21/4/2020) kemaren.
Untuk dapat segera terealisasi alat itu maka, pihaknya telah bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan perusahaan startup kesehatan untuk memproduksi test kit tersebut. Memang selama ini masih dipenuhi melalui impor, terang Honesti.
“Rencana produksi 100 ribu kit, selama ini impor. Ini dilakukan untuk mendukung kemandirian kesehatan nasional. BPPT dan satu perusahaan startup sedang buat prototipe. Dalam dua minggu bisa produksi 100 ribu test kit bagi masyarakat dan juga bisa tangani Covid-19 lebih cepat karena tes massal,” sebut Honesti
Adapun hingga saat ini, Indonesia masih melakukan impor untuk alat-alat pendeteksi Covid-19. Belum lama ini Kementerian BUMN melakukan pembelian 20 unit alat lab PCR jenis Magna Pure 96 dan Light Cycler dari perusahaan produsen alat kesehatan asal Swiss, Roche. Masing-masing alat ini diklaim mampu melakukan seribu pemeriksaan dalam satu hari.
Alat ini nantinya akan didistribusikan di rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk mendukung penambahan jumlah pemeriksaan yang targetnya menjadi 300 ribu pemeriksaan dalam waktu satu bulan. (cc/MS8)