Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineNasional

Letusan Susulan Semeru, Korban Tewas Bertambah, Lebih 2000 Mengungsi

×

Letusan Susulan Semeru, Korban Tewas Bertambah, Lebih 2000 Mengungsi

Sebarkan artikel ini

LUMAJANG – Letusan susulan kembali terjadi di Gunung Semeru. Letusan berupa guguran awan panas iti berlangsung Rabu (8/12/2021) dini hari.

Korban meninggal pun terus bertambah, menyusul temuan-temuan operasi tim SAR gabungan di kawasan terdampak.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, hingga Rabu (8/12/2021), jumlah korban meninggal dunia mencapai 35 orang, dan 17 orang dalam pencarian.

Pihak BPBD menyebutkan, tambahan korban meninggal itu berasal dari korban luka yang meninggal dalam perawatan.

Setelah letusan Sabtu (4/12/2021) Semeru kembali menggugurkan awan panas, Rabu pagi.

“Terjadi letusan Semeru pada hari Rabu, 08 Desember 2021, pukul 00:01 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 4176 m di atas permukaan laut),” demikian magma.esdm.go.id melaporkan Rabu (8/12/2021).

Baca Juga:   Optimalisasi Pajak dan Retribusi Daerah, Pemprov Sumut Usulkan Ranperda ke DPRD

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Letusan ni terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 16 mm dan durasi 233 detik,” katanya.

Masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara – selatan.

Evakuasi yang dilakukan Tim SAR gabungan di Dusun Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang dihentikan sementara setelah muncul potensi bahaya awan panas.

Ketua Tim SAR Surabaya, Dewa mengatakan pencarian korban hilang harus dihentikan sementara untuk mengantisipasi bahaya yang datang kemudian.

“Evakuasi dihentikan sementara karena muncul awan panas,” kata Dewa di lokasi, Rabu (8/12/2021).

Baca Juga:   Polisi Masih Berburu Fakta Hukum Soal 'Desa Siluman'

Evakuasi dimulai pukul 06.30 WIB pagi. Namun harus dihentikan sementara menjelang siang hari.

Sejak pagi, setidaknya sudah ada dua jenazah korban guguran awan panas Semeru yang ditemukan di area pertambangan pasir di Dusun Curah Kobokan. Mereka ditemukan terjebak di dalam truk pasir.

“Ditemukan dua jenazah, diduga penambang pasir karena posisinya ada di dalam truk,” kata seorang petugas evakuasi, Anang.

Truk tersebut ditemukan telah terpendam pasir. Hanya kepala truk saja yang bisa terlihat.

Petugas kemudian melakukan penggalian untuk mengevakuasi jenazah yang terjebak di dalamnya.

Berdasarkan pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, letusan itu bermula dari getaran Banjir lahar atau guguran awan panas mulai Sabtu (4/12/2021) pukul 14.47 WIB.

Baca Juga:   Nenek Ini Bacakan Pantun Untuk Bobby-Aulia Menang di Pilkada

Abu vulkanik dari guguran awan panas yang sangat jelas teramati dan beraroma belerang mulai mengarah ke Besuk Kobokan, pukul 15.10 WIB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan jumlah korban jiwa akibat Erupsi Gunung Semeru, terus bertambah.

Selain itu, 16 warga belum ditemukan, puluhan orang cedera dan 2.000-an orang mengungsi. (MS9/Siberindo)