Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
BermartabatHeadlineSumut

Ruang Belajar Tak Layak, Gubsu Akan Perbaiki Pesantren Al-Hidayah di Desa Sei Mencirim

×

Ruang Belajar Tak Layak, Gubsu Akan Perbaiki Pesantren Al-Hidayah di Desa Sei Mencirim

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | DELISERDANG –  Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan khususnya di pesantren. Maka selaku Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) akan berusaha memberikan akses pendidikan yang layak bagi warganya. Pendidikan itu sangatlah penting bagi generasi mendatang selain bisa mengaji, para santri harus bisa mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, sudah tentu, sesuai tuntunan nabi.

Demikian yang dikatakan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi saat mendatangi Pesantren Al-Hidayah di Desa Sei Mencirim, Kutalimbaru, Deliserdang, Rabu (22/1/2020).

Setiba di pesantren, Gubsu langsung turun dan meninjau ruang kelas dan fasilitas belajar bagi para santri yang kesehariannya berada di lokasi seluas 3 hektare (Ha) tersebut. Saat meninjau Gubsu melihat kondisi bagian dalam lokal belajar berukuran 4X5 meter yang dinilainya kurang layak.

Atas temuan itu, Gubsu pun menyampaikan rencana untuk mengadakan perbaikan di pesantren tersebut. Adapun rencana bantuan untuk perbaikan fasilitas pesantren yang didirikan Ustadz Khoirul Ghozali, mantan pelaku teror itu.

Menurut Gubsu, di tahap awal adalah mempertegas status lahan yang kini disebutkan masih dipinjamkan dari HGU PTPN II. Sehingga keberadannya perlu diupayakan agar Pesantren Al-Hidayah bisa dikelola lebih baik lagi.

Baca Juga:   Jaksa Masuk Pesantren, Kajati Sumut Idianto : Lindungi Anak Karena Mereka Adalah Masa Depan Bangsa

“Saya akan bantu ini, Insya Allah. PTPN II silakan ukur lahannya. Nanti kalau mau statusnya (peralihan) ke Deliserdang boleh, ke Pemprovsu juga  boleh. Yang jelas yang boleh menggunakan lahan adalah Ustadz Khoirul Ghozali dan pengurus pondok pesantren,” tegas Gubsu di hadapan pejabat yang hadir, Wakil Bupati Deliserdang HM Yusuf Siregar.

Gubsu ingin adanya kepastian status lahan pesantren yang diperkirakan akan dibangun seluas 5 Ha itu sangat penting. Sebab kepemilikan tanah perlu dialihkan dari sebelumnya HGU menjadi tanah milik pemerintah daerah yang kemudian diberikan hak penggunaan kepada pengelola pesantren.

Rencana berikutnya, Gubsu meyakinkan bahwa akan diupayakan bantuan untuk perbaikan gedung ruang belajar. Mengingat kondisi sekarang lantainya masih tanah, sehingga kurang baik untuk melakukan proses belajar mengajar bagi para santri.

Sambil melihat kondisi sekeliling pesantren, Gubsu pun berbicara kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Azhar Harahap terkait dukungan Pemprovsu agar para santri bisa dibantu dan diajarkan mandiri melalui beberapa kegiatan yang bisa menunjang kehidupan pesantren tersebut.

Baca Juga:   Kasi Penkum Kejati Sumut Tanggapi Pemberitaan Salah Satu Media Online

“Anda nanti keliling. Saya mau para santri ini, bukan hanya bisa mengaji di sekolah. Selesai mengaji dan tahfiz, bagaimana mereka nanti ke luar pesantren ke masyarakat, mereka bisa mengerjakan sesuatu yang bermanfaat. Misalnya butuh ternak, siapkan sapi, kambing atau ayam. Tetapi dipagar dulu yang benar,” kata Edy Rahmayadi soal rencana memberikan dukungan ekonomi dari peternakan yang dianggap potensial di daerah tersebut.

Ikut juga Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Dahler Lubis, Gubsu minta kadis itu bisa memberikan bantuan sekaligus pembinaan untuk para santri dan pengurus Pesantren Al-Hidayah untuk dibantu terutama bidang pertanian.

“Jadi nanti kita ajarkan mereka ini mandiri. Sehingga begitu tamat mereka bisa berusaha di masyarakat,” kata Edy.

Untuk itu, sebagai langkah awal, Edy meminta kepada PTPN II dan pihak terkait lainnya untuk mendukung upaya pengembangan pesantren yang berada di bawah pengawasan BNPT tersebut.

Gubsu akui bahwa kehadirannya dilokasi tidak lain adalah ingin melihat langsung kondisi tempat kegiatan belajar dan mengajar di pesantren tersebut. Para santri yang belajar di pesantren ini kebanyakkan merupakan anak-anak mantan pelaku teror bom di Sumut.

Baca Juga:   Cadangan Beras Bulog di Asahan Capai 700 Ton, Cukup Untuk 3 Bulan ke Depan

Usai berkeliling di lokasi pesantren, Edy pun bertemu para santri di Masjid Al-Hidayah untuk memberikan motivasi dan nasehat kepada generasi muda. Namun kehadirannya di sana juga disempatkan Shalat Zuhur berjemaah hingga makan bersama yang telah disediakan di halaman masjid.

Sementara Pimpinan Pesantren Al-Hidayah Ustadz Khoirul Ghozali mengapresiasi kehadiran dan kepedulian Gubsu Edy Rahmayadi terhadap sarana pendidikan agama Islam tersebut. Karena itu ia berharap dukungan dari pemerintah terutama soal operasional sehari-hari yang selama ini mereka dapatkan dari usaha berkebun ubi, jagung dan tanaman palawija lainnya di lahan seluas 10 Ha.

“Kami berharap usaha berkebun bisa didukung Pak Gubsu Karena selama ini kebutuhan biaya pesantren sampai gaji guru, kita dapat dari usaha berkebun,” sebutnya, dan direspons positif oleh Gubernur.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut di antaranya unsur pemerintah, TNI/Polri, Kejaksaan serta Pemerintahan Desa Sei Mencirim. Ikut mendampingi, Kepala Badan Kesbangpol Anthony Siahaan, Kepala Biro Binsos M Yusuf, serta Kabiro Umum dan Perlengkapan Setdaprov Sumut Achmad Fadly.(*/ms8)