Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Nasional

Lumbung Air Wakaf Siap Dibangun di Gaza

×

Lumbung Air Wakaf Siap Dibangun di Gaza

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN-Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Global Wakaf, bersiap membangun Lumbung Air Wakaf guna memastikan ketersedian air minum yang bersih di negara yang tengah dijajah tersebut.

Bersumber dari sumur dalam yang akan dibuat, Lumbung Air Wakaf direncanakan akan dibangun pada sebidang tanah dengan luas 500 meter persegi di timur Jabalia, Gaza Utara. Di mana area ini ditinggali setidaknya 7.500 warga Palestina.

Said Mukaffiy dari Tim Global Humanity Response-ACT, menerangkan, Lumbung Air Wakaf dapat menghasilkan 100 ribu liter air bersih tiap harinya, air dari sana juga akan dikemas dengan jumlah produksi mencapai seribu botol per hari. Selain itu, Lumbung Air Wakaf menjadi tempat pengisian ulang Humanity Water Tank yang akan berkeliling Gaza untuk membagikan air bersih ke rumah-rumah.

Baca Juga:   Kabaharkam Polri, Agus Andrianto Resmi Sandang Jenderal Bintang 3

“Selain menjadi solusi atas kebutuhan air minum masyarakat, Lumbung Air Wakaf juga bakal menjadi medium edukasi dan mengenalkan kepada masyarakat secara luas tentang wakaf. Masyarakat akan melihat dan merasakan langsung bagaimana program yang dihasilkan dari pengelolaan dana wakaf,” ujar Said, Selasa (15/6/2021).

Tak hanya sebatas menyediakan air bersih, dengan dibangunnya Lumbung Air Wakaf, maka terbuka juga lapangan pekerjaan. Sebab, dari mulai proses pembangunan hingga selesai dan operasional akan melibatkan warga Palestina.

Untuk diketahui, kebutuhan air bersih di Gaza tergolong sangat tinggi, sedangkan stok yang ada tak layak konsumsi akibat berbagai faktor. Sebelum agresi Israel dimulai pada Mei lalu, warga Gaza meminum rata-rata 90 liter air tiap harinya, dan 80 liter di antaranya adalah air tanah yang tercemar.

Baca Juga:   2020, BKKBN Sumut Lakukan Pendataan Keluarga

Kondisi ini pun diperburuk usai bombardir 11 hari Israel ke Gaza. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan, hampir 50 persen saluran air di Gaza sudah tidak berfungsi lagi akibat rusak terkena bom Israel. Imbasnya, sekitar 800 ribu warga Gaza tidak lagi memiliki akses reguler jaringan air.(MS11)