Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineHukrim

Mahasiswa Nommensen Tawuran Hingga Satu Tewas, Begini Tanggapan Pihak Kampus

×

Mahasiswa Nommensen Tawuran Hingga Satu Tewas, Begini Tanggapan Pihak Kampus

Sebarkan artikel ini
mediasumutku.com | MEDAN – Tawuran mahasiswa Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik Universitas HKBP Nommensen, Medan, kemarin (22/11/2019) sore, mengakibatkan korban satu tewas dan satu luka bacok.
Terkait insiden tersebut, Humas Universitas HKBP Nommensen, Jonson Rajagukguk mengatakan, pihak kampus menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada kepolisian. Sebab, aparat hukum telah turun untuk melakukan penyelidikan.
“Pihak rektorat mendukung apa yang dilakukan kepolisian dan kita sudah menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada penegak hukum,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (23/11/2019).

Jonson mengaku, masing-masing pihak fakultas telah diminta untuk menenangkan mahasiswanya guna menjaga kondusifitas. “Rektorat juga sudah meminta kepada masing-masing fakultas untuk saling menahan diri,” tukas dia.
Akibat tawuran tersebut, seorang mahasiswa dari Fakultas Pertanian, RGS (21) tewas, dan seorang lagi terluka.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, tawuran terjadi akibat dipicu karena permainan futsal sehari sebelum kejadian.

“(Tawuran) ini berawal dari permainan futsal (Rabu, 20/11). Kemudian, esok harinya mereka berkumpul di dalam kampus hingga kemudian terjadilah tawuran. Seorang mahasiswa pertanian tewas, satu lagi mengalami luka di kepala akibat bacokan dan masih dalam perawatan di rumah sakit,” ujar Dadang.

Baca Juga:   Enam Penyelam Sukses Kibarkan Bendera Bawah Laut di Batu Bara

Kata Dadang, diminta kepada pihak terkait dapat menahan diri dan bahkan mendinginkan situasi, baik dari sivitas akademika masing-masing fakultas maupun rektorat. “Jangan sampai konflik ini berkepanjangan, dan harus diselesaikan tuntas. Sedangkan bagi pihak yang telah berbuat atau melanggar hukum, maka harus bertanggung jawab,” tegasnya.

Ia menyebutkan, hingga saat ini pihaknya terus memburu pelaku yang menyebabkan kematian RGS. “Sejauh ini masih dalam penyelidikan. Kita juga telah menurunkan personel untuk mencegah terjadinya bentrok susulan di kampus,” pungkasnya.