Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, tawuran terjadi akibat dipicu karena permainan futsal sehari sebelum kejadian.
“(Tawuran) ini berawal dari permainan futsal (Rabu, 20/11). Kemudian, esok harinya mereka berkumpul di dalam kampus hingga kemudian terjadilah tawuran. Seorang mahasiswa pertanian tewas, satu lagi mengalami luka di kepala akibat bacokan dan masih dalam perawatan di rumah sakit,” ujar Dadang.
Kata Dadang, diminta kepada pihak terkait dapat menahan diri dan bahkan mendinginkan situasi, baik dari sivitas akademika masing-masing fakultas maupun rektorat. “Jangan sampai konflik ini berkepanjangan, dan harus diselesaikan tuntas. Sedangkan bagi pihak yang telah berbuat atau melanggar hukum, maka harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Ia menyebutkan, hingga saat ini pihaknya terus memburu pelaku yang menyebabkan kematian RGS. “Sejauh ini masih dalam penyelidikan. Kita juga telah menurunkan personel untuk mencegah terjadinya bentrok susulan di kampus,” pungkasnya.