Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Nasional

Mendag: Vaksinasi Gotong Royong Percepat Pemulihan Kinerja Perdagangan

×

Mendag: Vaksinasi Gotong Royong Percepat Pemulihan Kinerja Perdagangan

Sebarkan artikel ini
Foto : Ilustrasi/int

mediasumutku.com| MEDAN– Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan, vaksinasi gotong royong menjadi simbol kerja sama pemerintah dan swasta dalam menyelesaikan pandemi.

“Kita harus memotong mata rantai Covid 19. Vaksinasi gotong royong ini menjadi suatu simbol di masyarakat Indonesia bahwa pemerintah dan swasta bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi secara bersama, secara bergotong-royong. Kita harus disiplin dan menjunjung tinggi kerja sama
untuk kebaikan bersama,” ujar Mendag Muhammad Lutfi, dalam webinar dengan tema “Tolong Menolong Mendorong Vaksinasi Gotong Royong” yang digelar oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Sabtu (12/6/2021).

Mendag mengungkapkan, tanpa putusnya mata rantai penyebaran Covid-19, kegiatan ekonomi Indonesia dan dunia tidak berjalan sehingga diperlukan vaksinasi yang berkelanjutan. Namun, jika sudah dilakukan vaksinasi tetap ada yang tertular, ini menunjukkan Covid-19 merupakan virus
yang sangat unik. Diperlukan komitmen bersama dalam menghadapi pandemi.

Baca Juga:   Kemenkes: Vaksinasi Gotong Royong untuk Percepat Cakupan Vaksinasi Covid-19

“Vaksinasi gotong royong merupakan bagian dari kerja sama antara yang mampu dengan yang kurang mampu dan bagian tanggung jawab swasta, khususnya perusahaan besar untuk memberikan vaksinasi kepada karyawannya. Artinya, vaksinasi gotong royong akan membantu pemerintah dalam mencapai kekebalan komunitas (herd immunity),” terang Mendag.

Mendag lutfi menjelaskan, anatomi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi yaitu sebesar 58,96 persen. Konsumsi ini sangat erat kaitannya dengan keadaan ekonomi Indonesia.

Untuk itu, agar dapat terus tumbuh pemutusan rantai penyebaran Covid-19 menjadi bagian yang penting. Pertumbuhan ekonomi juga ditopang dari pertumbuhan investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yaitu sebesar 31 persen. Setelah itu, konsumsi pemerintah sebesar sebesar 6,8 persen.

Baca Juga:   Asuransi Astra Apresiasi 2.500 Relawan Tenaga Kesehatan Satgas Covid-19

“Artinya masalah konsumsi sangat penting. Target kita pada kuartal kedua tahun ini, konsumsi tumbuh 7 persen agar dapat mendorong pertumbuhan secara rasional,” tandas Mendag.

Untuk pasar dalam negeri, pemerintah telah berupaya memperbaiki konsumsi. Pada kuartal pertama 2021, Pemerintah telah menghapus pajak barang merah untuk kendaraan dengan kandungan produk dalam negeri hampir 70 persen. Pemerintah juga menghapus pajak barang mewah untuk properti.

“Setelah memutus rantai penyebaran Covid-19, Pemerintah harus mengembalikan tingkat kepercayaan konsumen agar bisa berbelanja lagi dan ini menjadi bagian terpenting dalam perekonomian Indonesia,” kata Mendag.

Lutfi mengungkapkan, jika dilihat dari negara tujuan ekspor, beberapa negara tujuan ekspor utama sudah menunjukkan perbaikan. Tiongkok misalnya, ekonomi di kuartal pertama 2021 tumbuh menggembirakan, sebesar 18 persen. Sementara Amerika Serikat, juga sudah menunjukkan perbaikan yang luar biasa. Pada kuartal pertama menunjukkan pertumbuhan 0,4 persen dan diproyeksikan tumbuh 5,1 persen pada 2021.

Baca Juga:   Presiden Jokowi Tiba di Medan, Ini Agendanya

“Kita bisa melihat, vaksinasi ini memang dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 dan dapat menumbuhkan perekonomian,” pungkas Mendag.(MS11)