Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Berita SumutHeadlineSumut

Menteri ESDM Tinjau Pasokan BBM di SPBU Sergai

×

Menteri ESDM Tinjau Pasokan BBM di SPBU Sergai

Sebarkan artikel ini

SERGAI-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) selama bulan suci Ramadan dan Idul Fitri tahun ini cukup.

“Pasokan BBM kita cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Idul Fitri mendatang,” ujarnya didampingi Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) H Musa Rajekshah, Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra dan Camat Tebingsyahbandar Samino kepada wartawan, Sabtu (9/4), di sela meninjau kondisi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Desa Payapasir, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai).

Menurut Arifin, kedatangan pihaknya bersama para unsur Forkopimda Sumut ke SPBU itu untuk memastikan kebutuhan masyarakat terhadap BBM selama bulan suci Ramadan dan menjelang Lebaran tahun 2022 tetap terpenuhi.

Baca Juga:   Jalan Sehat Kerukunan HAB ke-77 Sebagai Momentum Pererat Silaturahim

“Kita mengantisipasi permintaan yang meningkat karena kegiatan ekonomi di tengah masyarakat juga ikut meningkat. Insya Allah untuk bulan Ramadan dan Idul Fitri kali ini pasokan BBM cukup. Bahkan kalau diperlukan akan kita tambah 10 persen,” katanya.

Di bagian lain, Arifin menegaskan bahwa pemakaian BBM solar bersubsidi harus diarahkan tepat sasaran. Sehingga ke depannya, kendaraan-kendaraan yang berhak saja yang bakal diprioritaskan untuk diisi bahan bakar tersebut.

Lalu, ia juga menyoroti soal tren peralihan para konsumen yang terjadi belakangan ini. Dia mengakui, disparitas (perbedaan) harga menjadi salah satu penyebab masyarakat beralih mengonsumsi BBM yang bersubsidi.

“Bayangkan saja, BBM non-subsidi dengan Biosolar (bersubsidi) sekarang bedanya cukup jauh, sekitar Rp 8.000/liter. Akibat kondisi itu, masyarakat yang seharusnya mendapatkan BBM subsidi malah tidak kebagian,” bebernya.

Baca Juga:   Poldasu Dalami Motif Bunuh Diri Aiptu Pariadi Setelah Menembak Istrinya

Arifin pun menyebut, yang membentuk disparitas harga adalah gangguan suplai minyak global akibat geopolitik Rusia dengan Ukraina, sehingga membuat harga minyak dunia melambung tinggi.

“Minyak-minyak Rusia diembargo (dilarang) tidak boleh keluar. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan suplai sehingga minyak dunia tinggi dan susah didapat,” ungkapnya sembari menambahkan, harga BBM di Indonesia merupakan salah satu yang termurah apabila dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.